Ahmad Zainul Hamdi Dikukuhkan Jadi Guru Besar UINSA, Ini Pesannya
Ahad, 13 Februari 2022 | 15:00 WIB
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Ahmad Zainul Hamdi dikukuhkan menjadi guru besar bidang Sosiologi Agama di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Pengukuhan berlangsung di Gedung Sport Center and Multipurpose UINSA, Kamis (10/02/2022).
Atas prestasi akademiknya itu, Inung sapaan akrab Ahmad Zainul Hamdi menuturkan, agar tidak mereduksi gelar guru besar sebagai satu-satunya bentuk kesuksesan seorang akademisi. Karena baginya, kesuksesan seseorang mempunyai ukuran yang bermacam-macam.
”Menjadi seorang akademisi atau tidak itu merupakan sebuah pilihan. Tentu saja, kesuksesannya bermacam-macam,” katanya saat dihubungi NU Online Jatim melalui sambungan telepon, Jum’at (11/02/2022).
Menurutnya, salah satu jenjang tertinggi yang memang harus diraih seorang akademisi memang guru besar. Namun, bukan berarti ketika seorang akademisi tidak meraih guru besar dianggap tidak sukses. Karena menurutnya, masing-masing orang memiliki ukurannya masing-masing.
“Termasuk juga jabatan, misalnya jabatan tertinggi akademik adalah menjadi rektor. Tetapi kalau seorang akademisi tidak menjadi rektor bukan berarti tidak sukses,” terangnya.
Terlepas seseorang memilih profesi apapun, menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang adalah standart kesuksesan yang tertinggi. “Ini penting untuk diingat,” tegasnya.
Dirinya pun menyebutkan, selama ini dirinya menjadikan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai sosok yang sangat menginspirasi dirinya. Mulai dari proses menempa dan menggali potensi diri hingga hal-hal yang berbasis impian.
“Nah, ketika kuliah itu sosok yang saya jadikan panutan adalah Gus Dur,” terangnya.
Ia mengaku, dijadikannya Gus Dur sebagai panutan salah satunya karena keberpihakannya kepada orang-orang yang tertindas. Keberanian Gus Dur untuk menyuarakan kebenaran kala itu menurutnya perlu diteladani generasi muda NU.
Tak cukup itu, di saat yang sama cucu KH M Hasyim Asy’ari itu menjadi sosok sentral yang luar biasa untuk menyuarakan NU di kalangan elit intelektual yang sebelumnya belum mengenal NU. Baik melalui tulisan atau pun diskusi-diskusi lainnya.
“Karena itu, saya selalu menjadikan Gus Dur sebagai panduan bagi saya. Saya harus melakukan apa, membela siapa, berjalan seperti apa, semuanya berkaca kepada Gus Dur,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Hj Djamilah Ibunda Ning Jazil Ploso Kediri Wafat
2
Profil Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi, Ibunda Ning Jazil Ploso
3
Almarhumah Nyai Hj Djamilah Dimakamkan Esok Hari di Komplek Masjid Jami Lasem
4
Innalillahi, Gus Alamuddin Dimyati Rois Wafat Usai Kecelakaan di Tol Pemalang
5
Khutbah Jumat: 5 Golongan Manusia Dikhawatirkan Meninggal Su’ul Khatimah
6
Inilah 4 Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah, Cek Penjelasannya
Terkini
Lihat Semua