Pendidikan

Mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma Borong Penghargaan di National Essay Competition

Rabu, 21 Agustus 2024 | 21:00 WIB

Mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma Borong Penghargaan di National Essay Competition

Mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma. (Foto: NOJ/suarantb)

Malang, NU Online Jatim

Tim mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) memborong juara lomba Essay Competition 2 tingkat nasional pada 27 Juli 2024 yang diselenggarakan di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang bekerja sama dengan Lembaga Setara Prisma Nusantara.

 

Tim terdiri dari Dian Eka Darmayani sebagai ketua tim, Nur Irwan Supriyanto dan Rizal Syafi’i sebagai anggota tim. Tiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Peternakan Unisma. Judul esai yang diusung dalam lomba tersebut adalah Stunting Booster Nutrient Melalui Implementasi Telur Puyuh Polyunsaturated Fatty Acid. Mahasiswa menuliskan esai termotivasi mengenai isu tingginya angka stunting di Indonesia sehingga mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Kami mahasiswa sebagai agen perubahan tentunya harus membantu menangani permasalahan yang sedang terjadi saat ini. Oleh karena itu, kami berhasil menciptakan produk telur puyuh fungsional," kata Dian, dikutip dari suarantb.

 

Telur puyuh fungsional yang diciptakan ialah produk telur puyuh yang tinggi protein namun rendah kandungan kolesterol. Mengingat tingginya angka stunting di Indonesia saat ini, produksi telur fungsional sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia yang saat ini masih memiliki angka stunting mencapai 21,6 persen. Produk ini memiliki kandungan Omega 3, 6, dan 9, rendah kolesterol, tinggi protein, antioksidan serta memiliki kandungan nutrient yang seimbang sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kencerdaskan otak.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Lomba esai tersebut diikuti oleh 3000 lebih finalis dan 600 tim. Melalui kerja keras dan ketekunanya, tim Unisma menyabet penghargaan gold mendal subtema pangan, best presentation dan juara 2 umum.

 

Sebelumnya masyarakat masih takut untuk mengonsumsi telur puyuh karena adanya kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi namun membutuhkan kandungan proteinya. Dengan adanya inovasi telur puyuh fungsional ini diharapkan bisa membantu mengatasi permasalahan angka stunting dan dapat membantu program pemerintah mengenai stunting di Indonesia. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND