Pendidikan

Shafira Asfar, Salah Satu Wisudawan Terbaik Unusa Raih IPK 3,97

Selasa, 1 Oktober 2024 | 16:00 WIB

Shafira Asfar, Salah Satu Wisudawan Terbaik Unusa Raih IPK 3,97

Shafira Asfar, mahasiswi FKIP Unusa salah satu peraih wisudawan terbaik. (Foto: NOJ/ unusa.ac.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Shafira Asfar, patut berbangga. Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu dinobatkan sebagai salah satu wisudawan terbaik dengan IPK 3,97, saat wisuda periode ke-18 beberapa waktu lalu.

 

Perjalanan meraih IPK yang gemilang tentu tidak mudah. Shafira harus pintar melakukan manajemen waktu antara kuliah dan kegiatan di luar kuliah yang digeluti. “Bersyukur, bangga, dan bahagia karena awalnya saya tidak mau berharap bisa jadi wisudawan terbaik karena teman-teman saya juga keren-keren,” ujarnya dilansir dari laman resmi Unusa, Selasa (01/10/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Perempuan asal Kota Batu itu terlibat dalam berbagai organisasi di dalam dan luar kampus, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unusa, Pimpinan Cabang (PC) Ikatakan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Batu, dan Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU Jawa Timur. Ia juga aktif sebagai mahasiswa magang dalam Tim Konten Kreatif Humas dan Marketing Unusa mulai dari semester 5.

 

“Saya senang aktif dalam berbagai kegiatan, apalagi saya juga merantau. Jadi rasanya ingin selalu menyibukkan diri biar tidak sepi di kos. Walaupun yang harus saya korbankan adalah jarang bertemu dan bermain setelah kelas dengan teman-teman, karena saya harus mengerjakan tugas kuliah dan setelah kuliah kembali ke kantor untuk magang,” tukasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Shafira juga merupakan penerima beasiswa OSC Medcom. Dalam perjalanannya mendapatkan beasiswa, ia bercerita bahwa awalnya tidak menyangka dapat lolos sebagai penerima beasiswa OSC Medcom dan mengalahkan ribuan pesaing. Ia hanya bertekad untuk melanjutkan studi dan meringankan beban orang tua.

 

“Saat gap year, saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin terutama riset mencari beasiswa. Saya ingin kuliah nantinya juga bisa meringankan beban orang tua. Dan saat riset pertama kali yang muncul adalah OSC Medcom, dan akhirnya saya mendaftar dan memilih Unusa. Alhamdulillah saya diterima,” ujarnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Gap Year sebagai Refleksi
Anak ketiga dari pasangan Dja’far dan Asfauziah itu menceritakan, saat memutuskan untuk menunda kuliah setahun, ia menjadikan masa jeda tersebut menjadi waktu refleksi baginya untuk menentukan langkah selanjutnya.

 

Meski berat, Shafira menggunakan waktu tersebut untuk mempersiapkan diri secara mental dan akademis agar lebih siap menjalani perkuliahan. Keputusannya untuk kuliah di Unusa pun menjadi titik balik yang membuka jalan bagi banyak peluang dan pengembangan dirinya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Awalnya saya dulu bingung mau kuliah jurusan apa, akhirnya merasa tertarik dengan PBI. Dan saat saya memulai kuliah di Unusa, saya menemukan passion yang sebenarnya di bidang pendidikan. Di sini, saya merasa diterima dan didukung penuh untuk mengembangkan potensi saya, baik secara akademik maupun personal,” ujar Shafira.

 

Di awal masa studi, Shafira sempat merasa insecure dan pesimis dengan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Namun, ia memiliki cerita motivasi tersendiri hingga akhirnya mendorong dirinya untuk mencintai bahasa Inggris.

 

“Saat SD, saya bukan siswa yang jago pelajaran bahasa Inggris, dan saat itu teman saya rata-rata bisa les di bimbel. Orang tua saya yang hanya lulusan SMA juga tidak bisa mendaftarkan saya ke tempat les karena mahal. Lalu, ada satu guru bahasa Inggris yang pada saat itu memuji saya karena bisa mengetahui satu kosakata ‘arrange’ dan itu sangat membekas, hingga sejak saat itu saya mulai belajar menyukai bahasa Inggris dan berakhir menyadari bahwa bahasa Inggris adalah hal yang saya sukai dan menjadi passion saya,” ceritanya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Turut aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan kampus tidak menutup langkah Shafira untuk lulus tepat waktu dengan gelar terbaik. Ia merasa dunia perkuliahan tidak hanya tentang datang ke kampus lalu pulang. “Dengan aktif di berbagai organisasi juga dapat menambah dan memperluas wawasan serta relasi,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND