Jember, NU Online Jatim
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember tak pernah kendor untuk melahirkan guru besar baru. Terbaru, perguruan tinggi yang berlokasi di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember ini mengukuhkan 4 guru besar sekaligus.

 

Pengukuhan keempat guru besar itu berlangsung di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) kompleks UIN KHAS Jember, Kamis (3/6/2025).

 

Mereka adalah Prof. Sri Lumatus Sa'adah selaku guru besar bidang Ilmu Hukum Perdata Islam, Prof. Fawaizul Umam sebagai guru besar bidang Ilmu Filsafat Agama, Prof. Rafid Abbas, selaku guru besar bidang Ilmu Hadis Ahkam, dan Prof. Kasman sebagai guru besar Bidang Ilmu Hadis

 

Prof. Sri Lumatus menyampaikan gagasan bertajuk "Menggagas Pelaksanaan Kewarisan Berbasis Kemaslahatan dan Kearifan lokal".  Ia mengurai fenomena persoalan sistem waris yang terjadi di masyarakat dipandang dari sisi kemaslahatan dan tidak bertolak belakang dengan tuntunan syariat. 

 

Lalu, Prof. Kasman mengusung ide berjudul "Riwayat-Riwayat Tentang Ibadah Haji Aisyah pada Waktu Haji Wada' dan Implikasinya Terhadap Fikih Haji". Ia mengambil objek penelitian tentang  peristiwa Sayyidah 'Aisyah RA. yang menstruasi, sedangkan beliau dalam perjalanan Haji Wada' dan dikorelasikan dengan hukum fikih.

 

Sedangkan Prof. Rafid sebagai spesialis hadis ahkam memaparkan orasi dengan judul "Kitab Bulughul Maram dalam Perspektif Ulama PERSIS Sebagai Kitab Pegangan Wajib bagi PERSIS" yang membedah langsung kitab Bulughul Maram baik dari sisi historis, sistematika penyusunan, dan kronologi.

 

Terakhir, Prof. Fawaizul Umam memungkasi orasi para guru besar dengan mengangkat tema "Dari Tuhan yang Dipikirkan, ke Tuhan yang dirasakan, menuju Tuhan yang Menginspirasi Pembebasan".  Orasinya cukup menggugah lewat konsep epistemologis dan aksiologis filsafat serta diintegrasikan dengan fungsi beragama untuk diri sendiri dan kemanusiaan.

 

Tampilnya 4 guru besar itu mendapat apresiasi dari Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni saat memberikan sambutan.

 

Menurutnya, kehadiran empat guru besar dengan kepakarannya masing-masing dapat memperkuat  UIN KHAS Jember.

 

“Tentu ini kita syukuri karena kehadiran atau semakin banyaknya Profesor di lingkungan UIN KHAS Jember  Jember akan memperkuat secara kelembagaan,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, perubahan dari lektor kepala ke guru besar adalah perubahan jabatan biasa. Yang luar biasa ketika para profesor istikamah memberikan pencerahan kepada masyarakat di tengah hingar-bingarnya permasalahan hidup.

 

“Mereka tampil sebagai penyejuk dalam kehausan, tampil sebagai penerang dalam kegelapan dan kepakaran di bidangnya itu, betul-betul bermakna dan berdampak,” pungkasnya.

 

Dengan penambahan empat guru besar ini, UIN KHAS Jember sudah memiliki 25 guru besar. Selain itu, saat ini masih ada 6 calon guru besar yang masih berproses.