• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Jujugan

Melepas Penat dengan Mengunjungi Air Terjun Singokromo Nganjuk

Melepas Penat dengan Mengunjungi Air Terjun Singokromo Nganjuk
Pemandangan Air Terjun Singokromo di Desa Ngliman, Sawahan, Nganjuk. (Foto: NOJ/nativeindonesia.com)
Pemandangan Air Terjun Singokromo di Desa Ngliman, Sawahan, Nganjuk. (Foto: NOJ/nativeindonesia.com)

Nganjuk, NU Online Jatim

Seperti diketahui bahwa Jawa Timur sangat kaya akan wisata air terjun dengan pemandangan memukau. Salah yang tidak kalah cantiknya dengan di daerah lain adalah Air Terjun Singokromo. Lokasinya ada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.


Pemandangan yang ditawarkan Air Terjun Singokromo ini begitu menakjubkan dengan ketinggian sekitar 20 meter dan debit air yang demikian deras. Belum lagi di sekitar lokasi adalah hutan dengan pemandangan begitu hijau dan asri. Sangat direkomendasikan sebagai sarana tadabbur alam, melepas penat sekaligus menyadari ciptaan Allah SWT.


Memang, objek wisata ini belum sepopuler Air Terjun Sedudo. Untuk menuju ke sana, pengunjung juga butuh perjuangan ekstra. Yakni jalannya masih setapak. Sekitar 250 meter masih berupa jalan tanah liat. Licin saat hujan. Selain itu, fasilitas pendukungnya belum sekomplet destinasi lain.


Namun, jangan salah karena destinasi tersebut cukup populer. Banyak wisatawan yang singgah, terutama traveller lokal. Di sejumlah momen tertentu seperti Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day) yang jatuh pada 14 Februari, biasanya jumlah pengunjungnya membeludak. Kebanyakan adalah muda-mudi atau pasangan suami istri (pasutri).

 

Diiringi Mitos

Air Terjun Singokromo  memiliki sesuatu yang spesial. Selain keindahan air terjun dan panorama alamnya yang masih terjaga, ada sebuah mitos yang dipercaya hingga kini.


“Jika mandi di sini, akan cepat ketemu jodoh untuk yang belum menikah,’’ ujar Suyanto selaku juru kunci Air Terjun Singokromo.


Mitos tersebut dipercaya warga semenjak kemunculan air terjun itu. Konon, berdasar cerita leluhur Desa Ngliman, tempat tersebut adalah lokasi pertemuan singa atau harimau yang hendak kawin. Karena itu pula, leluhur desa menamai air terjun itu Singokromo. Singo memiliki arti singa atau macan, sedangkan kromo yang berarti kawin atau berkembang biak.


Selain dipercaya sebagai sarana agar cepat bertemu jodoh, mandi di Air Terjun Singokromo disebut-sebut bermanfaat bagi pasutri yang belum memiliki buah hati. Warga yakin jika air terjun di sana bisa membawa berkah.


“Bisa cepat punya anak jika pasutri mandi di Air Terjun Singokromo,’’ imbuh Suyanto.


Dulu, jika ada penduduk warga Desa Ngliman yang ingin segera mendapat jodoh atau momongan, mereka dianjurkan untuk pergi ke Air Terjun Singokromo.


“Tidak memerlukan ritual khusus. Hanya perlu mandi di air terjun tersebut,’’ terangnya.


Mitos itulah yang membuat Air Terjun Singokromo ramai dikunjungi di momen-momen tertentu. Sebagaimana pada 1 Sura. Di sana, pengunjung menjalani ritual mandi dan prosesi siraman. Persis dengan di Air Terjun Sedudo.


Namun, pengunjung yang ingin merasakan segarnya Air Terjun Singokromo harus berhati-hati. Kedalaman kolam di bawah air terjun mencapai 2,5 meter. Dengan begitu, pengelola tidak menyarankan wisatawan untuk mandi atau berendam.


“Kami selalu mengingatkan agar pengunjung mandi di tepi air terjun saja. Sebab, jika tidak jago berenang, bisa-bisa tenggelam,” katanya sebagaimana dilansir Jawa Pos.


Wisatawan bisa menikmati keindahan Air Terjun Singokromo setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga sore. Setelah itu, pintu gerbang akan ditutup.


“Ini dilakukan untuk menjaga keselamatan pengunjung,’’ kata warga asli Desa Ngliman itu.

 

Sangat Potensial

Terlepas dari mitosnya yang masih cukup kuat, destinasi ini memiliki potensi untuk menjadi objek wisata unggulan. Air terjun setinggi 30 meter itu menawarkan pemandangan yang indah. Suasana di kawasan air terjun tersebut juga masih sangat alami. Udaranya begitu sejuk, sehingga cocok untuk para traveler yang ingin menenangkan pikiran. Sejumlah fasilitas pendukung juga sudah tersedia meski belum komplet. Misalnya, sebuah gazebo untuk berteduh atau kongko-kongko serta dua warung dari bambu dan kayu bagi pengunjung yang ingin kulineran.


Meski masih butuh banyak pembenahan, tingkat kunjungan wisatawan di destinasi tersebut tergolong lumayan. Saat weekend dan hari libur nasional, jumlah pengunjung bisa mencapai lebih dari 300 orang. Sedangkan untuk hari biasa, berkisar 30–50 pengunjung.


Untuk berkunjung ke destinasi tersebut, wisatawan juga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Tiket masuknya cukup murah, hanya Rp6 ribu per pengunjung. Sedangkan tiket parkir untuk motor Rp5 ribu.


Bagaimana, tertarik berkunjung ke Air Terjun Singokromo? Semoga perjalanan lancar dan menemukan ketenangan usai berkutat dengan kegiatan harian. 


Editor:

Jujugan Terbaru