• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Jujugan

Mengunjungi Sumur Budha'ah di Sekitar Masjid Nabawi

Mengunjungi Sumur Budha'ah di Sekitar Masjid Nabawi
Taman Tsaqifah Bani Saidah yang di dalamnya juga terdapat sumur Budha'ah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Taman Tsaqifah Bani Saidah yang di dalamnya juga terdapat sumur Budha'ah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Bagi jamaah haji dan umrah, sudah selayaknya menyempatkan waktu selama ibadah dengan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah. Dan salah satu tempat yang disarankan untuk dikunjungi saat berada di Kota Madinah adalah sumur Budha’ah. Lokasinya berdekatan dengan Masjid Nabawi, yakni di taman Tsaqifah Bani Saidah sebagaimana disampaikan KH Ma’ruf Khozin di akun Facebooknya.


Dijelaskan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur ini, bahwa ada banyak pelajaran dari taman tersebut. Sejarah sudah pasti menjelaskan bagaimana pengangkatan pemimpin dengan delegasi para pemuka kaum yang akhirnya memilih Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq.


“Tapi saya lebih senang mengambil fiqhul ahkam, hukum fikih yang ditetapkan menjadi tata cara ibadah. (Karena) Dari sinilah semua kitab fikih ditulis awal bab, bersuci dengan air. Di area taman ini riwayatnya ada beberapa sumur, di antaranya sumur Budha'ah,” katanya.


Alumnus Pesantren Ploso, Kediri ini kemudian menyertakan pandangan Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar sebagai berikut: 


ﻗﺎﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ: ﻛﺎﻧﺖ ﺑﺌﺮ ﺑﻀﺎﻋﺔ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﻭاﺳﻌﺔ ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻄﺮﺡ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ اﻷﻧﺠﺎﺱ ﻣﺎﻻ ﻳﻐﻴﺮ ﻟﻬﺎ ﻟﻮﻧﺎ ﻭﻻ ﻃﻌﻤﺎ ﻭﻻ ﻳﻈﻬﺮ ﻟﻪ ﺭﻳﺢ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻠﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺘﻮﺿﺄ ﻣﻦ ﺑﺌﺮ ﺑﻀﺎﻋﺔ ﻭﻫﻲ ﻳﻄﺮﺡ ﻓﻴﻬﺎ ﻛﺬا ﻭﻛﺬا ﻓﻘﺎﻝ ﻣﺠﻴﺒﺎ "اﻟﻤﺎء ﻻ ﻳﻨﺠﺴﻪ ﺷﻲء"

 

Artinya: Asy-Syafii berkata bahwa sumur Budha'ah besar dan lebar. Benda-benda najis dilempar ke dalamnya tapi tidak mengubah warna air dan rasanya, juga tidak nampak perubahan bau. Nabi ditanya mengapa wudu di sumur tersebut padahal di dalamnya tempat pembuangan najis dan sebagainya? Nabi menjawab: Air (volume banyak) tidak dinajiskan oleh apapun. 


ﻭﻗﺪ ﺟﺰﻡ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻥ ﺑﺌﺮ ﺑﻀﺎﻋﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﻻ ﺗﺘﻐﻴﺮ ﺑﺈﻟﻘﺎء ﻣﺎ ﻳﻠﻘﻰ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ اﻟﻨﺠﺎﺳﺎﺕ ﻟﻜﺜﺮﺓ ﻣﺎﺋﻬﺎ

 

Artinya: Asy-Syafii berkeyakinan bahwa sumur Budha'ah tidak berubah airnya karena dijadikan tempat buangan najis, karena airnya banyak. (Talkhis Al-Habir, 1/128)


Pemahaman fikih mazhab terdapat perbedaan antara guru dan murid, yaitu Imam Malik dan Imam Syafi'i. Menurut Imam Malik adalah sebagai berikut: 


وأما عند الإمام مالك فلا ينجس الماء ولو قليلا إلا بالتغير ، واختاره كثير من أصحابنا ، وفيه فسحة

 

Artinya: Air yang kejatuhan najis tidak dihukumi najis meskipun sedikit kecuali ada perubahan (rasa, warna dan bau). Banyak ulama kita yang memilih pendapat tersebut. Di dalamnya terdapat kelonggaran. (Hasyiah al-Bajuri, 1/34).


Sementara Imam Syafii berpendapat jika di bawah 2 kullah maka najis secara mutlak, namun bila lebih dari 2 kullah tetap suci selama tidak ada perubahan pada sifat-sifat air dengan istimbath pada hadits lain: 


وَلِلْبَيْهَقِيِّ: - اَلْمَاءُ طَاهِرٌ إِلَّا إِنْ تَغَيَّرَ رِيحُهُ, أَوْ طَعْمُهُ, أَوْ لَوْنُهُ; بِنَجَاسَةٍ تَحْدُثُ فِيهِ

 

Artinya: Dalam riwayat al-Baihaqi: Air adalah suci, kecuali bila berubah bau, rasa atau warnanya, oleh benda najis yang masuk ke dalamnya. (HR Al-Baihaqi)

 

Kiai Ma’ruf Khozin menceritakan bahwa kendati dapat mendekat di taman Tsaqifah Bani Saidah, jamaah haji dan umrah tidak akan leluasa masuk di kawasan tersebut.


“Sayangnya area ini ditutupi pagar. Kabarnya sumur tersebut mengalami pembongkaran di masa dahulu. Tapi kabar dari perawi tsiqah, spesialis kuburan Baqi' dan Ma'la Syekh Baba Naheel Bahaleem, bahwa airnya masih tetap ada,” terangnya.


Dijelaskan Kiai Ma’ruf bahwa air sumur ini di masa para sahabat dijadikan air minum berkah sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Abu Usaid as-Saidi al-Khazraji sebagai berikut: 


«ﺑﺌﺮ ﺑﺎﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ: ﺑﺌﺮ ﺑﻀﺎﻋﺔ ﻗﺪ ﺑﺼﻖ ﻓﻴﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -» - ﻓﻬﻲ ﻳﺒﺸﺮ ﺑﻬﺎ ﻭﻳﺘﻴﻤﻦ ﺑﻬﺎ. ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﻜﺒﻴﺮ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ

 

Artinya: Di Madinah ada sumur namanya Budha'ah yang dan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pernah meludah ke dalamnya. Sumur ini dijadikan keberkahan. (HR Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir. Para perawinya terpercaya)


Penasaran dengan sumur tersebut? Sempatkan berkunjung ke taman Tsaqifah Bani Saidah di kawasan Masjid Nabawi, Kota Madinah. Semoga diberikan kesempatan untuk sampai di daerah penuh berkah ini, amin ya rabbal alamin.


Editor:

Jujugan Terbaru