Kampung Tsaqifah Bani Saidah, Saksi Suksesi Awal Kepemimpinan dalam Islam
Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
Syaifullah
Penulis
Madinah, NU Online Jatim
Senyampang masih di kawasan Kota Madinah, ada baiknya mengisi waktu mengitari daerah sekitar. Yang paling mudah dijangkau adalah kampung ini, yakni Tsaqifah Bani Saidah. Hanya dengan berjalan kaki, maka pengunjung akan dapat menyaksikan sekaligus mengingat masa lalu.
Kampung ini sengaja dirawat oleh penguasa setempat karena memiliki makna sejarah yang demikian penting. Sama dengan lokasi lain, maka Tsaqifah Bani Saidah yang tidak terlampau luas sangat terjaga dengan baik. Lahan yang ada dibatasi dengan pagar, pula ditanami sejumlah pohon. Sejumlah hewan mulai dari burung, belalang, hingga kucing berkeliaran di daerah yang lumayan rindang ini.
"Kalau sebuah kawasan diperlakukan seperti ini, maka pasti memiliki nilai historis yang penting," kata pemandu wisata saat di lokasi.
Seperti diketahui, bahwa saat Nabi Muhammad SAW wafat, umat Islam terbelah. Banyak yang terkejut dan tidak percaya dengan kabar yang ada. Bahkan Umar bin Khattab dengan tegas mengumumkan. Siapa yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW wafat, maka dirinya yang akan menebas leher pembawa kabar tersebut.
Beruntung Abu Bakar Shiddiq berhasil meluluhkan hatinya. Sembari menyitir salah satu ayat dalam Al-Qur'an, bahwa Muhammad adalah seorang rasul, yang sebelumnya juga datang rasul lain. Lantas, bila ada rasul yang wafat maupun terbunuh apakah akan membuat berpaling?
Nasihat dari Abu Bakar tersebut menjadikan Umar bin Khattab menyadari kekeliruannya. Namun hal tersebut sebagai bentuk cinta dan belum siap ditinggal orang yang dikasihi, Muhammad SAW.
Dalam suasana genting seperti itu, masyarakat Muslim di Madinah akhirnya berembuk. Terutama demi memastikan siapa penerus kepemimpinan dari umat Islam usai Nabi Muhammad wafat. Dan, di Kampung Tsaqifah Bani Saidah ini rembuk soal suksesi kepemimpinan pertama dalam dunia Islam terjadi. Demikian pula prosesi tahkim yakni pengukuhan Abu Bakar Shiddiq sebagai khalifah pertama juga dilangsungkan di kampung sederhana ini.
Bagi yang berkesempatan melakukan kunjungan baik wisata maupun ibadah, sebaiknya juga singgah di sini. Tidak sekadar melihat saksi sejarah atas peristiwa awal kepemimpinan dalam Islam, namun juga dengan membuka sejarah. Karena banyak hal yang dapat dipelajari dari kisah di kampung tersebut. Termasuk siapa saja kandidat dan yang dijagokan sebagai penerus Nabi Muhammad.
Yang juga menarik dari peristiwa tersebut dan sekali lagi terkait kampung ini adalah mengapa prosesi pemakaman Nabi Muhammad membutuhkan waktu lama. Apa kepentingan yang lebih mengemuka ketika itu? Demikian pula apa yang disampaikan khalifah terpilih saat sambutan pertama, termasuk ketegangan yang ada?
Silakan berkunjung di kampung ini sembari membuka beragam buku, khususnya dari para ahli sejarah. Semoga semakin membuka wawasan untuk kian arif dalam menilai masa lalu.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
2
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
3
Khidmat dan Haru, MI At-Taqwa Bondowoso Wisuda 290 Santri
4
LF PBNU dan LBM PBNU Gelar Pra-Bahtsul Masail di Situbondo
5
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
6
RMI PBNU Umumkan Hasil Seleksi Tahap 1 Beasiswa
Terkini
Lihat Semua