• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Amalan Praktis saat di Raudhah Masjid Nabawi

Amalan Praktis saat di Raudhah Masjid Nabawi
Raudhah ditandai karpet hijau yang terletak di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad (Foto:NOJ/rri.co.id)
Raudhah ditandai karpet hijau yang terletak di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad (Foto:NOJ/rri.co.id)

Madinah selain dikenal sebagai tempat istimewa karena terdapat Masjid Nabawi, juga terdapat sejumlah titik (spot) lain yang disinyalir memiliki keistimewaan, dan mustajab bagi siapapun yang beribadah berdoa di area tersebut. Salah satunya adalah Raudhah Nabi SAW.


Raudhah secara bahasa artinya kebun atau taman. Sedangkan yang dimaksud Raudhah dalam Masjid Nabawi adalah suatu tempat yang berada di antara mimbar dan makam Muhammad SAW. Tempat ini selalu digunakan oleh Nabi SAW untuk melakukan shalat sampai akhir hayat beliau.


Dalam salah satu hadits disebutkan:


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْمَازِنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ


Artinya: Dari Abdullah bin Zaid Al-Mazini, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Tempat di antara rumahku (makam) dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga. (HR. Bukhari)


Dalam Syarah Muslim karya Imam Nawawi dijelaskan:


ذَكَرُوا فِي مَعْنَاهُ قَوْلَيْنِ أَحَدهمَا : أَنَّ ذَلِكَ الْمَوْضِع بِعَيْنِهِ يُنْقَل إِلَى الْجَنَّة ، وَالثَّانِي : أَنَّ الْعِبَادَة فِيهِ تُؤَدِّي إِلَى الْجَنَّة 


Artinya: Para ulama menjelaskan ada dua makna tentang Raudhah; pertama, Raudhah adalah tempat yang akan dipindah ke surga; kedua, beribadah di tempat itu (Raudhah) akan mengantarkan masuk surga. 


Tidak mengherankan jika ada ribuan orang berebut, berdesakan untuk melakukan ibadah di tempat mulia itu. Harus diakui untuk bisa melakukan ibadah di Raudhah tidak semudah dibayangkan, karena umat Islam sedunia antri untuk merasakan ibadah di Raudhah pula. Terlebih oleh pengawas Masjid Nabawi dibatasi waktunya supaya bergantian dengan jamaah yang lain.


Berbagai amalan dilakukan oleh para jamaah; memanjatkan doa, membaca zikir, shalat sunah, baca al-quran dan lain sebagainya, karena tempat di antara mimbar dan makam Rasulullah diyakini mustajab. Hingga mereka lupa dengan jatah waktu yang disediakan. Walhasil, antrian pun menumpuk.


Selanjutnya bagaimana agar shalat sunah, wirid, doa, baca al-Quran di Raudhah bisa terlaksana dengan baik tanpa berebut dan menghalangi jamaah lainnya? Solusinya adalah melaksanakan shalat sunah tahiyyatul masjid disertai membaca surat pendek. Niat shalat sunat tahiyatul masjid sebagai berikut:


أُصَلِّيْ سُنَّةَ تَحِيَّةِ المَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءًا لِلهِ تَعَالَى


Ushallī sunnata tahiyyatil masjidi rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.


Kemudian baca zikir dan doa secukupnya, misal doa sapu jagat atau doa pendek lain, lalu keluar dari area Raudhah dan menuju makam Rasulullah disertai membaca doa salam. Dikarenakan masih berada di dalam Masjid Nabawi, sebaiknya digunakan untuk shalat sunnah mutlak, baca Al-Quran, zikir dan berdoa sepuasnya.


Niat shalat sunah mutlak adalah sebagai berikut:


أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla


Dengan demikian meraih keistimewaan ibadah shalat sunnah, doa, zikir di Raudhah bisa terlaksana dengan baik, tidak berebut dan tetap memberikan kesempatan serta berbagi kepada jamaah lain yang menginginkan ibadah di Raudhah pula.


Sebagai tambahan informasi dari Media Center Haji, bahwa pada musim haji tahun 2022 ini Muassasah Adilla telah menerbitkan surat tentang waktu ziarah Madinah bagi jamaah calon haji Indonesia. Berdasarkan surat tersebut, masuk ke Raudhah harus sesuai jadwal yang telah ditentukan agar tidak terjadi desakan antar peziarah.


Editor:

Keislaman Terbaru