• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Apakah Shalat di Penginapan Haji Pahalanya Sama dengan di Masjidil Haram?

Apakah Shalat di Penginapan Haji Pahalanya Sama dengan di Masjidil Haram?
Suasana di pintu masuk Masjidil Haram yang dipenuhi jamaah Jumat (Foto:NOJ/sumselupdate)
Suasana di pintu masuk Masjidil Haram yang dipenuhi jamaah Jumat (Foto:NOJ/sumselupdate)

Haji merupakan rukun Islam yang kelima bagi yang mampu. Satu hal yang tidak boleh dilewatkan pada saat haji dan umrah adalah sholat di Masjidil haram hal itu dikarenakan keindahan Masjid yang mempesona, mendebarkan hati, dan membuat decak kagum.


Segala doa dan harapan hati dapat ditumpahkan di dalam masjid suci yang di tengahnya ada Ka’bah itu. Segala lelah, perih, sedih dapat segera sirna manakala kaum muslim usai shalat di dalamnya.


Siapa saja yang meninggalkannya, ia merasa ingin kembali lagi dan akan mendapatkan pahala yang besar sebagai mana yang di riwayatkan Maimunah radhiyallahu ánha, bahwa Nabi Muhammad shallallahu álaihi wa sallam bersabda:


صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد مكة


Artinya : Shalat di masjidku lebih utama 1000 kali dari pada shalat di masjid yang lain kecuali di Masjid kota Mekkah (HR. Muslim)


Dari redaksi di atas, shalat di Masjidil haram lebih utama dibandingkan masjid yang berada di luar tanah haram Sebagaimana Allah berfirman:


ياأيها اْلَّذينَ أَمنُوا إِنَّما اْلُمشْرِكُون نَجَسٌ فَلاَ يَقْرَبُوا اْلَمسجِد اْلْحَرام بَعد عَامِهِمْ هَذا


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, karena itu janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini (QS. At-Taubah: 28).


Lantas bagaimana jika orang yang sedang melakukan haji itu sakit, usianya yang tua dan jauh dari Masjidil haram sehingga shalatnya berada di hotel atau masjid terdekat tempat menginapnya, atau Masjidil Haram penuh lautan manusia sehingga harus berada di masjid lain dekat situ, apakah pahalanya sama dengan shalat di Masjidil Haram?


Menurut Imam Jalaluddin as-Suyuti, yang dimaksudkan dengan Masjidil Haram adalah seluruh Tanah Haram. Karenanya menurut Imam Jalaluddin as-Suyuthi, pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhusukan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram.  


 أَنَّ التَّضْعِيفَ فِي حَرَمِ مَكَّةَ لَا يُخْتَصُّ بِالْمَسْجِدِ بَلْ يَعُمُّ جَمِيعَ الْحَرَمِ


Artinya: Sesungguhnya pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak khusus di Masjidil Haram tetapi meliputi seluruh Tanah Haram. (Jalaluddin as-Suyuthi, al-Asybah wa an-Nazha`ir, Bairut-al-Kutub al-‘Ilmiyyah)


Jika penjelasannya demikian, maka sebenarnya pahala shalat jamaah di masjid yang dekat dengan tempat penginapan atau shalat jamaah di masjid yang disediakan hotel sama dengan shalat di Masjidil Haram. Sebab yang dimaksudkan dengan Masjdil Haram bukan hanya Masjdil Haram yang di dalamnya ada Ka’bahnya, tetapi keseluruhan Tanah Haram Makkah.


Keislaman Terbaru