• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Umrah Ramadhan, Semangat Ibadah dan Godaan Belanja

Umrah Ramadhan, Semangat Ibadah dan Godaan Belanja
Toko perhiasan di kawasan Masjid Nabawi. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Toko perhiasan di kawasan Masjid Nabawi. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Madinah, NU Online Jatim

Saat ada yang melakukan perjalanan, biasanya selalu menyempatkan untuk berbelanja. Membawakan oleh-oleh kepada keluarga, sahabat dan rekan kerja, maupun lainnya. Karenanya, toko yang menyediakan beragam benda khas sangat diburu di beberapa kawasan.

 

Mereka yang menunaikan ibadah umrah juga demikian. Hampir selalu menyiapkan biaya khusus untuk membawakan tentengan kepada orang yang masuk kalkulasi. Bahkan tidak jarang, untuk keperluan ini juga cukup menguras kantong. Tapi semua sudah masuk perhitungan, sehingga tidak lagi menjadi beban.

 

Di sekitaran Masjid Nabawi Madinah, banyak toko yang menyediakan beragam kebutuhan jamaah. Dari mulai keperluan ibadah, hingga barang hingga mainan yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain. Justru barang yang dibeli di sekitar masjid ini demikian diharap dan memberikan nilai lebih.

 

"Untuk anak saya yang cewek sudah saya belikan ini, sedangkan adiknya yang laki-laki berbeda," kata seorang ibu muda di salah satu gerai perhiasan. 

 

Memang yang juga menjadi salah satu daya tarik jamaah adalah membeli perhiasan. Entah soal kualitas dan harga, hanya saja memberikan orang spesial di Tanah Air dengan perhiasan asli dari Madinah, tentu saja memiliki kebanggaan. Padahal dari sisi purna jual, tentu saja kurang menguntungkan. Sangat berbeda kalau membeli di toko perhiasan terdekat di kediaman, maka kalau hendak menjual akan lebih mudah.

 

"Tapi ini tidak untuk dijual, melainkan sebagai kenang-kenangan bahwa pernah ke Madinah sekaligus membeli perhiasan khas di sini," ungkap ibu dua anak ini.

 

Saat tahun 80-an, barang-barang dari Makkah dan Madinah memang menjadi ikon. Ada kamera film jadul yang bergambarkan suasana pelaksanaan ibadah haji demikian diminati. Dapat dipastikan, jamaah haji yang pulang akan menjadikan barang tersebut sebagai buah tangan. 

 

Belum lagi barang elektronik lain, juga demikian diminati. Dari mulai prototipe pesawat, mobil-mobilan, hewan khas padang pasir, dan lain-lain. Meski semua sebenarnya bukan diproduksi di Saudi Arabia, namun sudah demikian menjadi kebanggaan.

 

Bagaimana dengan oleh-oleh saat ini? Hanya berbeda selera saja sesuai perkembangan zaman. Meski juga ada sejumlah barang yang demikian diburu, seperti parfum yang harganya lumayan tinggi. Demikian pula, barang lain sebagai ciri khas yang bersangkutan telah pulang dari ibadah umrah.

 

Pantauan penulis saat di Madinah dan Makkah, pedagang menjadikan momentum Ramadhan untuk melayani jamaah dari berbagai negara. Barang yang disediakan juga sangat beragam, bahkan tidak sedikit yang sebenarnya sama dengan di Tanah Air.

 

Akan tetapi, bagi jamaah umrah tidak serta merta menjadikan belanja sebagai kebutuhan utama. Itu hanya sebagai bentuk syukur dan mendorong kepada tetangga dan sahabat yang datang agar bisa juga mendapat nikmat serupa.

 

"Karenanya, untuk kebutuhan belanja ini tidak semuanya dibeli di Makkah dan Madinah. Apalagi maskapai juga memberlakukan pembatasan bagasi," ungkap salah seorang jamaah dari Mojokerto.

 

Akhirnya yang mengemuka adalah makna di balik pemberian benda tersebut. Yakni sekali lagi sebagai bentuk syukur lantaran bisa melaksanakan ibadah yang pahalanya lebih baik dibandingkan di masjid Tanah Air. 

 

"Tapi pasti ada yang spesial dan dibeli di Madinah maupun Makkah. Jumlahnya tidak banyak, serta hanya untuk kalangan tertentu saja," tandasnya.

 

Yang hendaknya diburu saat ada sahabat dan tetangga pulang dari melaksanakan ibadah haji maupun umrah adalah doa. Karena masih dalam naungan malaikat.  Bagaimana dengan buah tangan? Hanyalah bonus, sehingga hendaknya tidak terlalu berharap. Kalau ada, mengapa harus ditolak? Ingat pesan Gus Ali:  Understand?


Rehat Terbaru