Lumajang, NU Online Jatim
Pengalaman unik dialami Gus Fahrur Rozi, mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lumajang saat dirinya bersama keluarga melaksanakan ibadah umrah sejak Kamis (05/05/2022) hingga Senin (16/05/2022) kemarin.
Pria yang biasa disapa Gus Eros ini saat melaksanakan umrah sengaja membawa beberapa pakaian yang bernuansakan Ansor. Bukan hanya sekedar dibawa, usai tahallul Gus Eros mencoba sesekali memakai jaket Banser dengan kopiah berlogokan Ansor. Termasuk saat dirinya beribadah atau sekedar berjalan di tempat keramaian.
"Alhamdulillah, kita terasa punya banyak sahabat dan suadara di sini. Saat saya pakai jaket Banser banyak sekali yang menyapa saya, mulai dari sapaan siap ndan sambil jalan dan sambil hormat, ada yang bilang salam satu komando ndan," cerita Gus Eros kepada NU Online Jatim pada Selasa, (17/05/2022).
Gus Eros mengaku, dirinya memang memberanikan diri memakai atribut Ansor-Banser saat umrah kali ini dari dorongan hati. Tak pelak saat di jalan banyak mata melirik, tersenyum, mengangguk dan tak jarang tiba-tiba dirinya didatangi seseorang yang mengenalkan diri sebagai pengurus NU atau keluarga dari pengurus NU.
"Bahkan ada tiga orang saat saya sedang ada urusan lagi jalan, tiba-tiba langsung menyapa mengenalkan diri. Pengurus-pengurus NU, LAZISNU dari Sukabumi, Bandung Barat bahkan dari Kalimantan, semua mengenalkan dirinya," ungkapnya.
Yang membuat Gus Eros sangat bersyukur, ada beberapa yang mengenalkan diri sebagai teman dari salah satu Ulama dari Jawa Timur sambil memanggil Gus Eros dengan panggilan Banser sambil menarik jaket yang ia kenakan.
"Saya bangga, yang sepuh-sepuh sambil menepuk pundak saya, dan menyemangati saya dengan titip salam ke sahabat-sahabat Ansor lainnya," lanjut Pengasuh Pon Pes Ulul Albab Candipuro Lumajang ini.
Di lain waktu, Gus Eros pernah juga disapa seorang ibu-ibu jamaah umrah dari Indonesia. Tiba-tiba dengan nada bangga si ibu menceritakan jika anaknya juga pengurus Ansor.
"Saya dipanggil, Pak Banser, anak saya ketua Ranting Ansor di salah satu desa di Boyolali kata ibu itu," tandasnya.
