Pasuruan, NU Online Jatim
Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) tentu sudah bukan rahasia lagi selain mineral, Indonesia juga kaya akan rempah-rempah bernilai tinggi di pasar luar negeri.
Oleh sebab itu, Indonesia sering dijuluki ibu rempah-rempah karena kekayaan dan keanekaragaman rempah-rempahnya. Banyak masakan Indonesia yang memiliki aroma khas dan seringkali menonjolkan cita rasa rempah yang kaya.
Di antaranya sirup pokak atau wedang pokak merupakan minuman khas Pasuruan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Minuman ini biasanya di hidangkan ketika hari raya Idul Fitri di antaranya di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Kandungan jahe yang menjadi bahan baku utama pembuatan sirup pokak membuat minuman ini punya khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Zat yang terkandung dalam jahe seperti curcumin dan gingerol inilah yang memiliki fungsi meningkatkan daya tahan tubuh.
Maslukha selaku pembuat wedang pokak mengatakan, pokak merupakan minuman tradisional yang terbuat dari bahan rempah-rempah, seperti jahe, kayu manis, gula aren, serai, gula pasir dan pandan wangi.
Menurutnya, cara membuatnya sangat sederhana. Pertama, rebus air sampai mendidih. Kedua masukkan gula dan semua bahan lainnya. Ketiga, campur dengan gula cair diaduk hingga merata selama 30 menit dengan api secukupnya.
“Selain jahe, bahan-bahan lain yang terkandung dalam sirup pokak seperti daun pandan, jeruk purut, dan cengkeh juga menyumbang sejumlah khasiat,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (01/04/2023).
Dirinya mengaku, mengonsumsi sirup pokak selain bisa meingkatkan daya tahan tubuh, juga bisa mengobati masuk angin, meredakan batuk, dan menurunkan tingkat kolesterol.
Lebih lanjut, wedang pokak ada dua macam, ada yang siap minum ada juga yang berupa bubuk. Sirup pokak ini sudah menyebar di Pasuruan dan di produksi dalam bentuk sirup.
"Wedang pokak ini sangat mudah ditemukan hampir di setiap tempat wisata atau pusat oleh-oleh di Pasuruan. Pasalnya, sirup pokak memang telah menjadi oleh-oleh khas Pasuruan," tutupnya.
Penulis: Siti Maimunah Damayanti
