• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Kediri Raya

Gebyar Ramadhan, Wisata Kampung Coklat Blitar Gelar Festival Shalawat

Gebyar Ramadhan, Wisata Kampung Coklat Blitar Gelar Festival Shalawat
Festival Shalawat se Jatim di Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar, Rabu (29/03/2023). (Foto: NOJ/ Yulia NH)
Festival Shalawat se Jatim di Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar, Rabu (29/03/2023). (Foto: NOJ/ Yulia NH)

Blitar, NU Online Jatim

Dalam rangka Gebyar Ramadhan 1444 Hijriyah, Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar menggelar Festival Shalawat genre banjari dan habsyi. Lomba ini diikuti oleh 61 grup shalawat se Jawa Timur yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori umum dan anak-anak.

 

“Untuk kategori umum diikuti oleh 49 peserta, kemudian untuk kategori anak-anak diikuti oleh 12 peserta,” kata Abd Charis Fauzan, Ketua Panitia Festival Shalawat kepada NU Online Jatim, Rabu (29/03/2023).

 

Menurutnya, format lomba dibuat berbeda, yakni para peserta tampil menjelang berbuka puasa dari tanggal 26 Maret sampai 8 April 2023. Kemudian akan ada grand final pada tanggal 11 April 2023 yang bersamaan dengan momentum buka puasa dengan masyarakat Desa Plosorejo di sekitar Wisata Edukasi Kampung Coklat.

 

“Grand final sendiri diikuti oleh 5 peserta terbaik untuk setiap kategori, untuk kategori umum dan anak-anak ada juara 1, 2, 3 serta harapan 1 dan 2. Kemudian ada tambahan jenis juara lagi yaitu jingle terbaik dan juara foto hits,” ungkap pria kelahiran 1993 itu.

 

Alumni Program Magister Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini berharap, festival ini nantinya akan memunculkan kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, baik bagi para pendengar maupun pelantun shalawat.

 

“Jadi bentuk kecintaan itu dengan melantunkan shalawat kepada nabi melalui ekspresi seni yang mana seni Islam itu sangat digandrungi oleh kader-kader NU,” terangnya.

 

Sementara Pemilik Wisata Edukasi Kampung Coklat, H Kholid Mustofa menambahkan, kegiatan ini menjadi satu kebanggan orang Islam terutama NU. Disebutkan, dulu mungkin menghafal lagu-lagu band terkenal, namun sekarang sudah ‘liberal’ dengan mulai banyak santri ketika di mobil ada flashdisk yang berisikan lagu-lagu shalawat.

 

“Dimana-mana ketika ada shalawat waktu itu terasa nyaman dan enak. Dengan berkembangnya zaman kita harus menggali dan mencari vokalis atau grup shalawat yang terus mengisi dunia maya dengan budaya-budaya Islam,” ujarnya.

 

Menurutnya, bulan puasa ini saat-saat orang tenang dan tidak banyak melakukan aktivitas, di situ akan lebih syahdu dan lengkap jika jiwanya mendengar Al-Qur’an. Pihaknya berharap, dengan adanya festival ini ke depan akan lebih semangat lagi belajar untuk menambah genre lagu dalam shalawat.

 

“Untuk mengenalkan ke masyarakat banyak, menambah grup-grup baru yang kharismatik. Banjari merupakan shalawat yang agak sufi atau musik klasik yang mudah di dengar syair-syairnya,” katanya.


Kediri Raya Terbaru