• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

HAJI

Adab Melaksanakan Ibadah Haji, Tinggalkan Tujuan Duniawi

Adab Melaksanakan Ibadah Haji, Tinggalkan Tujuan Duniawi
Jamaah di sekitaran Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Jamaah di sekitaran Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Haji merupakan ibadah yang sakral. Di dalamnya terdapat banyak rangkaian ibadah dan memerlukan persiapan baik fisik, mental, bahkan materi. Salah satu bentuk persiapan yang kurang diperhatikan di masyarakat adalah persiapan mental terkait etika dan adab dalam melaksanakan perjalanan haji.

 

Salah satu adab yang harus ditekankan adalah sebisa mungkin menjauhi fenomena orang akhir zaman datang ke Makkah, seperti yang diingatkan dalam sebuah hadis yang dikutip oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya' sebagai berikut:



حديث " إذا كان في آخر الزمان خرج الناس للحج أربعة أصناف سلاطينهم للنزهة وأغنياؤهم للتجارة وفقراؤهم للسؤال وقراؤهم للسمعة " أخرجه الخطيب من حديث أنس
 

Artinya: Hadits: “Manusia di akhir zaman melakukan haji, pemimpin karena mencari hiburan, orang kaya karena belanja, orang miskin untuk meminta-minta dan ulama karena predikat.” (HR Khatib Al-Baghdadi dari Anas)


Demikian pula khusus di puncak haji, yakni saat wuquf dan mengenakan kain ihram, kain putih, adalah tahapan awal untuk membayangkan peristiwa kelak di alam kubur dan alam Barzagh. Sebagaimana dalam hadis Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam:
 

فإنهم يبعثون في أكفانهم ويتزاورون في أكفانهم
 

Artinya: Sungguh mereka akan dibangkitkan dengan kafannya dan akan saling berkunjung dengan kain kafannya. (HR al-Uqaili dan al-Khatib dari Anas bin Malik)
 

Maka dengan kata lain, dalam pelaksanaan ibadah haji hendaknya jamaah meninggalkan tujuan-tujuan duniawi agar mendapatkan derajat haji mabrur. Sementara tiada balasan mabrur kecuali surga.


Keislaman Terbaru