• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Anjuran Saling Memaafkan Antar Sesama Sambut Ramadhan

Anjuran Saling Memaafkan Antar Sesama Sambut Ramadhan
Tradisi saling memaafkan antar sesama patut dilakukan menjelang Ramadhan. (Foto: Ilustrasi/ freepik)
Tradisi saling memaafkan antar sesama patut dilakukan menjelang Ramadhan. (Foto: Ilustrasi/ freepik)

Tidak terasa bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Semua orang perlahan meningkatkan semangat beribadah memasuki bulan yang suci. Upaya memperbanyak laku kebajikan ini oleh banyak kalangan dianggap sebagai bentuk pembersihan diri.


Tentu, upaya pembersihan atau penyucian diri itu kaitannya dengan kesalahan yang selama ini diperbuat, baik kepada Allah ataupun dengan sesama manusia. Karenanya, tradisi saling memaafkan antar sesama menjadi amalan yang layak dilakukan umat Islam.


Tradisi yang mengakar kuat di banyak kalangan ini sesuai dengan anjuran Islam dalam surat al-Baqarah ayat 178:


 ...فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ


Artinya: “Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”


Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini. Sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf).


Hal demikian diperlukan karena nanti di akhirat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus. Orang yang mempunyai tanggungan dan belum meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya.


Apabila dia punya amal saleh, dari amal salehnya itulah tanggungannya akan ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, Jawahir al-Bukhori, hlm. 275, hadis nomer: 353 dan shahih Muslim, II/430).
 

Artikel diambil dari: 3 Amalan Utama Menyambut Ramadhan


Dengan kata lain, jika seseorang ingin bebas dari kesalahan sesama manusia, hendaklah meminta maaf kepada yang bersangkutan. Begitu pula jika seseorang menginginkan kesucian diri guna menyambut bulan yang suci maka hendaklah saling memaafkan.


Keislaman Terbaru