Bercakap saat Khutbah Jumat Berlangsung, Bagaimana Hukumnya?
Rabu, 6 September 2023 | 08:00 WIB
Ahmad Karomi
Penulis
Jumat adalah hari istimewa yang menjadi momentum untuk berlomba-lomba memperbanyak amal ibadah, terlebih pada hari itu umat Islam berkumpul di masjid untuk menunaikan ibadah Jumat dengan mendengarkan khutbah dan melaksanakan shalat Jumat.
Dalam pelaksanaan khutbah, salah satu yang patut diperhatikan adalah mendengarkan khutbah. Berkaitan dengan hal ini, seorang bilal sesaat sebelum khatib naik ke atas mimbar biasanya membaca hadits:
Ų„Ų°Ų§ ŁŁŲŖŁ ŁŲµŲ§ŲŲØŁ: Ų£ŁŁŁŲµŁŲŖŁ ŁŁŁ
Ų§ŁŲ¬Ł
Ų¹Ų© ŁŲ§ŁŲ„Ł
Ų§Ł
ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁŲ ŁŁŲÆ ŁŁŲŗŁŁŁŲŖŁ
Artinya: Apabila engkau berkata kepada temanmu: Diamlah (untuk mendengarkan dengan seksama)ā pada hari Jumat saat imam khutbah, maka engkau telah menyia-nyiakannya (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Annasaāi)
Baca Juga
Ini 6 Syarat Sahnya Shalat Jumat
Pembacaan hadits ini bertujuan mengingatkan kepada para jamaah agar mendengarkan dengan seksama materi khutbah yang dibaca oleh khatib dan dilarang bercakap-cakap ngalor ngidul. Lantas bagaimana jika ada sebagian jamaah yang masih bercakap?Ā
Dalam kitab Syarah Muslim karya an-Nawawi dijelaskanĀ
Ā
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲÆŁŁŲ«Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŁ ŁŁŲ¹Ł Ų£ŁŁŁŁŁŲ§Ų¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŲŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ°ŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁŲµŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲµŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ±Ł ŲØŁŁ ŁŲ¹ŁŲ±ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŲ±ŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų·ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų£ŁŲ±ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ“ŁŁŲ±Ł Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų„ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ°ŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ł ŁŲ®ŁŲŖŁŲµŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ²ŁŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Artinya: Dalam hadits ini berkaitan dengan larangan berbicara saat khutbah berlangsung, dan mengingatkan agar tidak berbicara selain (mendengarkan) khutbah, sebab apabila seseorang menegur (kepada orang lain yang ngobrol) dengan ucapan: āanshitā (Diamlah untuk mendengarkan dengan seksama), maka sesungguhnya teguran itu merupakan amar maāruf yang sia-sia, namun mulia. Sebaiknya cara efektif untuk menegur orang yang ngobrol adalah dengan isyarat agar diam. Jika dia tidak paham, maka bisa diingatkan dengan teguran ringkas.
Salah seorang ulama Syafii, yakni Syekh Zakariyya Al-Ansari dalam kitabnya Asna al-Mathalib berpendapat:
Baca Juga
Mengapa Jumat Disebut Sayyidul Ayyam?
ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲŲ§Ų¶Ų±ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ§Ł
Ā ŁŁŁŲ§ ŁŲøŲ§ŁŲ± Ų§ŁŲ¢ŁŲ© Ų§ŁŲ³Ų§ŲØŁŲ© ŁŲ®ŲØŲ± Ł
Ų³ŁŁ
Ų„Ų°Ų§ ŁŁŲŖ ŁŲµŲ§ŲŲØŁ Ų£ŁŲµŲŖ ŁŁŁ
Ų§ŁŲ¬Ł
Ų¹Ų© ŁŲ§ŁŲ„Ł
Ų§Ł
ŁŲ®Ų·ŲØ ŁŁŲÆ ŁŲŗŁŲŖ
Artinya: Makruh bagi hadirin jamaah Jumat ngobrol saat khutbah Jumat berlangsung, karena dzahir ayat di atas dan haditsnya Imam Muslim, Jika engkau menegur temanmu: āanshitā pada hari Jumat saat khatib berkhutbah, maka engkau telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna).
Berkaitan dengan ālaghautā, Syekh Jalaluddin al-Suyuthi menegaskan:Ā
ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ¶ŁŲ± ŲØŁŁ Ų“ŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų®ŁŲØŁŲŖ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ¬ŁŲ± ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŲ© Ų¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŲ§Ų±ŁŲŖŁ Ų¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŲŖŁ ŲøŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§ŁŁŲø Ų§ŁŲØŁŁ ŲŁŲ¬ŁŲ± ŁŁŁŁŲ“ŁŁŁŲÆ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŁŲ± ŲŁŲÆŁŁŲ« Ų£ŁŲØŁŁ ŲÆŁŲ§ŁŁŲÆŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲŗŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ®ŁŲ·ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁ ŲøŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŲØ Ų£ŁŲŁŲÆ Ų±ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŲ²ŁŲ£ŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų© ŁŁŲŁŲ±ŁŁ
Ł ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŲ© Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŲ©
Artinya: Nadlr bin Syumail berkata, makna hadits tersebut adalah engkau merugi dari pahala. Pendapat lain, batal keutamaan jumatmu. Pendapat lain, jumatmu menjadi dhuhur. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: Pendapat terakhir didukung oleh haditsnya Abu Daud: Barang siapa yang berbuat sia-sia dan melangkahi leher manusia, maka Jumat baginya menjadi shalat dhuhur. Ibnu Wahab, salah satu perawi hadits tersebut berkata, maknanya adalah tercukupi baginya shalat Jumat dan ia tidak mendapatkan keutamaan Jumat.Ā (Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, Hasyiyah al-Suyuthi āala Sunan al-Nasaāi, juz 2, halaman:Ā 452)
Dengan demikian, hukum orang yang bercakap saat khutbah Jumat berlangsung termasuk makruh. Sedangkan maksud ālaghautā atau berbuat sia-sia adalah tidak mendapatkan keutamaan Jumat. Meski sebatas makruh, sebaiknya jamaah Jumat jangan bercakap saat khutbah berlangsung, karena sama halnya tidak menghormati khutbah Jumat itu sendiri.
Terpopuler
1
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
2
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
3
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
4
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
5
Pesantren Al Amien Kediri Terima Mobil Layanan Dakwah dari BPKH dan NU Care-LAZISNU
6
Muslimat NU Lumajang Rayakan HUT RI dengan Lomba Jenang Safar dan Istighatsah
Terkini
Lihat Semua