• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Keislaman

Berikut Perbedaan antara Khutbah Jumat dan Hari Raya

Berikut Perbedaan antara Khutbah Jumat dan Hari Raya
Suasana saat khatib menyampaikan pesan takwa kepada jamaah. (Foto:NOJ/NU Network)
Suasana saat khatib menyampaikan pesan takwa kepada jamaah. (Foto:NOJ/NU Network)

Oleh: Mochamad Badawi Yusuf


Barangkali beberapa orang mungkin bertanya perihal mengenai format pelaksanaan khutbah Id dan Jumat yang berbeda. Khutbah Jumat dilaksanakan sebelum shalat sedangkan Id dilakukan setelah shalat. Meski terdengar tidak penting sebab setiap ibadah yang dilakukan pastilah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga kewajiban kita adalah patuh tanpa bertanya, mengapa demikian?


Dalam kitab-kitab fikih klasik seperti Tuhfatul Muhtaj karya Ibn Hajar al-Haitami, beliau menjelaskan bahwasanya perbedaan keduanya adalah dalam masalah ittiba’ (ikut Rasulullah). Yaitu berarti Rasulullah dalam setiap pelaksanaan khutbah Jumat, beliau melakukannya sebelum melakukan shalat Jumat sedangkan dalam shalat Id beliau melakukannya setelah pelaksanaan shalat Id.


Keterangan bahwa Rasulullah berkhutbah setelah melakukan shalat Id terdapat dalam sebuah riwayat dalam Shahih Bukhari juz 7 halaman: 158;


حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنَا الحَسَنُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، «شَهِدْتُ العِيدَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى قَبْلَ الخُطْبَةِ


Artinya: Abu ‘Ashim menyampaikan hadits kepada kami, Ibn Jarraj memberi khabar kepada kami, Al-Hasan bin muslim memberi tahu kami, dari Thawus, dari Ibn Abbas bahwa Ibn Abbas berkata; Saya menghadiri Idul Fitri bersama Nabi dan beliau shalat sebelum berkhu tbah.


Sedangkan pelaksanaan khutbah Jumat yang dilakukan oleh Rasulullah dalam hal ini beliau bersabda;


صلوا كما رايتموني اصلي


Artinya: Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat.


Berdasarkan apa yang disaksikan oleh sahabat pada masa itu, nabi selalu melakukan shalat Jumat pasca dilaksanakannya khutbah. Sebagaimana yang disampaikan oleh As-Syairazi dalam kitabnya Al-Muhadzab juz 1 halaman: 209;


ولا تصح الجمعة حتى يتقدمها خطبتان لما روي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "صلوا كما رأيتموني أصلي" ولم يصل الجمعة إلا بخطبتين


Artinya: Shalat Jumat tidak sah apabila tidak didahului oleh dua khutbah berdasarkan hadits shalatlah kalian sebagai mana aku shalat, dan Rasulullah tidak pernah shalat Jumat kecuali dengan dua khutbah.


Dasar ini diperkuat lagi oleh Ibn Hajr dalam kitabnya Tuhfatul Muhtaj juz 2 halaman 444 dengan mengatakan;


الخامس خطبتان) لما في الصحيحين أنه - صلى الله عليه وسلم - لم يصل الجمعة إلا بخطبتين (قبل الصلاة) إجماعا إلا من شذ)


Artinya: (syarat kelima adalah dua khutbah) karena riwayat dalam shahihain, Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah tidak shalat Jumat kecuali dengan dua khutbah (sebelum shalat) berdasarkan ijma’ ulama kecuali pendapat yang syadz (menyimpang).


Dipandang dari esensi dari keduanya, khutbah Jumat berkedudukan sebagai sebuah syarat dari rangkaian ritual shalat Jumat yang mana sifat dari syarat adalah harus telah terpenuhi dahulu sebelum melaksanakan masyrut (yang disyarati) sehingga khutbah Jumat didahulukan daripada shalatnya.


Berbeda halnya dengan khutbah Id yang hanya berkedudukan sebagai penyempurna dari rangkaian ibadah shalat Id yang berarti dalam kondisi-kondisi tertentu pelaksanaan shalat Id tetap sah meskipun tanpa adanya khutbah.


Mengenai perbedaan antara keduanya, Imam an-Nawawi dalam Majmu’ Syarh al-Muhadzab juz 4 halaman 513, mengatakan; 


وفرقوا بين الجمعة والعيد حيث كانت خطبة الجمعة قبلها والعيد بعده لأن خطبة الجمعة شرط لصحة الصلاة وشأن الشرط أن يقدم ولأن الجمعة فريضة فأخرت الصلاة ليدركها المتأخر وللتمييز بين الفرض والنفل


Artinya: Para ulama membedakan antara khutbah Jumat yang mana didahulukan dari shalatnya sedangkan khutbah Id dilakukan setelah shalat. (Pertama),  karena khutbah Jumat merupakan syarat dan syarat harus didahulukan. (Kedua), Jumat merupakan sebuah kewajiban sehingga shalat diakhirkan (dari khutbah) agar orang-orang yang terlambat bisa menjumpainya. (Ketiga), untuk membedakan antara yang wajib dan sunah.


Demikian alasan kenapa antara khutbah Jumat dan Id berbeda. Semoga bermanfaat, wallaahu a’lam bi as-shawaab.


Keislaman Terbaru