A Habiburrahman
Penulis
Kamis petang hingga Jumat biasanya umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin melakukan ziarah kubur. Masalahnya, ada yang menyampaikan bahwa ziarah kubur, mendoakan dan duduk di pesarean sebagai tindakan menyalahi sunah.
KH Ma’ruf Khozin dalam akun Facebooknya hari ini, Kamis (04/08/2022) menjelaskan bahwa melakukan ziarah kubur serta mendoakan penghuninya sesuai riwayat hadits berikut:
ثُمَّ انْطَلَقْتُ عَلَى إِثْرِهِ حَتَّى جَاءَ الْبَقِيعَ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ (رواه مسلم)
Artinya: Saya (Aisyah) berjalan di belakang Nabi, hingga Nabi sampai di makam Baqi’, lalu Nabi berdiri lama, kemudian mengangkat kedua tangannya, sebanyak 3 kali. (HR Muslim)
Bagaimana dengan duduk di dekat makam saat ziarah kubur? Nyatanya ada hadits yang disampaikan Imam al-Ghazali sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَزُوْرُ قَبْرَ أَخِيْهِ وَيَجْلِسُ عِنْدَهُ إِلاَّ اسْتَأْنَسَ بِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ حَتَّى يَقُوْمَ
Baca Juga
Kamis, Sempatkan untuk Ziarah Kubur
Artinya: Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: Tak seorang pun yang berziarah ke makam saudaranya dan duduk di dekatnya, kecuali ia merasa senang dan menjawabnya hingga meninggalkan tempatnya.
Terkait hadits di atas, Al-Hafidz al-Iraqi memberi penilaian:
قَالَ الْحَافِظُ الْعِرَاقِي أَخْرَجَهُ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا فِي الْقُبُوْرِ وَفِيْهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ سَمْعَانَ وَلَمْ أَقِفْ عَلَى حَالِهِ وَرَوَاهُ ابْنُ عَبْدِ الْبَرِّ فِي التَّمْهِيْدِ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ عَبَّاسٍ نَحْوَهُ وَصَحَّحَهُ عَبْدُ الْحَقِّ اْلأَشْبِيْلِيِّ
Artinya: Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi al-Dunya dalam al-Qubur. Di dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Sam'an, saya tidak mengetahui perilakunya. Hadits yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Abdilbarr dari Ibnu Abbas dan disahihkan oleh Abdulhaqq al-Asybili. (Takhrij Ahadits al-Ihya, juz IV, halaman: 216)
Dengan demikian mengisi hari dengan ziarah kubur khususnya pada Kamis petang hingga Jumat memiliki dalil yang kuat. Demikian pula duduk dan mendoakan ahli kubur. Wallahu a'lam.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua