• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Doa yang Dibaca agar Lisan Terjaga dari Perkataan Buruk

Doa yang Dibaca agar Lisan Terjaga dari Perkataan Buruk
Berusahalah untuk menjaga lisan, termasuk di media sosial. (Foto: NOJ/OPs)
Berusahalah untuk menjaga lisan, termasuk di media sosial. (Foto: NOJ/OPs)

Betapa banyak pertengkaran dan perselisihan yang diakibatkan kesalahan dalam berucap. Demikian juga, kelanggengan hubungan dengan pasangan dan rekan bisnis bisa terjaga lantaran kedua belah pihak menjaga pembicaraan.

 

Menjaga lisan di zaman now juga berarti menjaga status dan komentar di media sosial. Karena tidak sedikit persoalan hukum dan pertikaian disebabkan oleh status dan komentar di medsos.

 

Menjaga lisan merupakan kewajiban yang mesti dipelihara oleh seorang mukmin. Ia merupakan wasilah yang menyampaikan apa yang ada dalam hati kita. Jika lisan ini tidak dijaga, maka bisa jadi akan banyak orang yang tersakiti karena ucapan kita.

 

Imam al-Muhâsibi dalam kitabnya Risâlah al-Mustarsyidîn menjelaskan tentang apa yang wajib lisan jalankan:

 

 وَفَرْضُ اللِّسَانِ الصِّدْقُ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَكَفِّ الْأَذَى فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَتَرْكُ التَّزَيُّدِ بِالْخَيْرِ وَالشَّرِّ 

 

Artinya: Dan kewajiban lisan yaitu jujur dalam keadaan senang maupun marah, menahan dari menyakiti dalam keadaan sendirian maupun ramai, dan meninggalkan berlebihan dalam perkataan baik maupun buruk. (al-Hârits al-Muhasiby, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salam, halaman 116).

 

Naskah diambil dariDoa Menjaga Lisan

 

Membaca penjelasan Imam al-Muhasibi, banyak dari kita yang masih jauh dari ketentuan-ketentuan di atas. Oleh karena itu, seraya memperbaiki diri, kita mesti melatih untuk menjaga lisan kita. 

 

Setelah berusaha dan berikhtiar, jangan lupa untuk meminta pada Sang Khaliq agar memberikan kita hidayah dan kekuatan untuk menjaga lisan.

 

 

Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam komentar kitab Risâlah al-Mustarsyidîn, maka berikut doa yang dianjutrkan agar Allah SWT menjaga lisan kita:

 

 اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً

 

Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran

 

Artinya: Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.

 

Semoga dengan doa ini kita terjaga dari keburukan lisan kita dan semakin dekat dengan Allah dengan wasilah ucapan-ucapan baik yang kita lontarkan kepada seluruh manusia di muka bumi.​​


Editor:

Keislaman Terbaru