• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Doa yang Dibaca Rasulullah saat Sore Hari

Doa yang Dibaca Rasulullah saat Sore Hari
Rasulullah SAW mencontohkan doa yang dapat dibaca saat memasuki sore hari. (Foto: NOJ/KLr)
Rasulullah SAW mencontohkan doa yang dapat dibaca saat memasuki sore hari. (Foto: NOJ/KLr)

Islam memberikan panduan kepada penganutnya untuk tidak semata berkegiatan. Juga bagaimana aktivitas yang dilakukan bisa bernilai ibadah. Karenanya disarankan untuk mengikuti yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW, termasuk doa yang dibaca saat sore.


Keberadaan doa sore tersebut akan lebih mendekatkan hamba kepada Allah SWT, serta memaknai keseharian dengan lebih bermakna. Bahwa perputaran bumi mengelilingi matahari dengan konsekuensi perubahan hari bukan semata rutinitas.


Rasulullah SAW mengajarkan lafal doa yang baik dibaca pada sore hari. Abu Hurairah RA meriwayatkan doa Rasulullah SAW yang dibaca ketika sore hari sebagaimana dikutip oleh Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63 sebagai berikut: 


. اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ


Allāhumma bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūr. 


Artinya: Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali. (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya). 


Imam At-Tirmidzi meriwayatkan doa sore Rasulullah SAW dari Tsauban RA sebagai berikut: 


 رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا


Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā. 


Artinya: Aku rela Allah sebagai tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Al-Hakim). 


Selain doa singkat itu, Imam an-Nawawi juga mengutip doa pagi Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas‘ud dalam Sahih Muslim berikut ini: 


 أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى المُلْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ


Amsainā wa amsal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alā kulli syai‘in qadīr. Rabbi, as’aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā, wa a‘ūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā. Rabbi, a‘ūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. A‘ūdzu bika min ‘adzābin fin nāri wa ‘adzābin dil qabri. 


Artinya: Kami dan kuasa Allah bersore hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur. 


وروينا في كتاب الترمذي، عن ثوبان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال حين يمسي رضيت بالله ربا، وبالإسلام دينا، وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا، كان حقا على الله تعالى أن يرضيه


Artinya: Diriwayatkan kepada kami di kitab At-Turmudzi dari Tauban RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Siapa saja yang membaca di sore hari: Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu ‘alaihi wa sallama nabiyyan, niscaya Allah meridhainya. (Lihat: Imam an-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 65). 

 

Artikel diambil dariDoa Sore Hari Rasulullah SAW

 

Imam an-Nawawi menganjurkan alangkah baiknya menggabung lafal “nabiyyan” dan “rasulan” karena untuk mendapatkan keutamaannya. Tetapi kalau seseorang membatasi pada lafal “nabiyyan” saja, maka ia telah mengamalkan sunnah. Wallahu a‘lam.


Editor:

Keislaman Terbaru