• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Doa dari Rasulullah saat Menghadapi Masalah

Doa dari Rasulullah saat Menghadapi Masalah
Saat menghadapi masalah, amalkan doa berikut ini. (Foto: NOJ/KJe)
Saat menghadapi masalah, amalkan doa berikut ini. (Foto: NOJ/KJe)

Hidup tidak seluruhnya berisi sesuai harapan. Ada waktunya masalah datang dan terkadang manusia merasa tidak mampu menghadapinya. Dalam suasana seperti itu disarankan membaca doa. Karena berharap Allah SWT memberikan solusi terbaik.


Imam al-Ghazali menganjurkan kita untuk membaca sebuah doa ketika kita dirundung oleh satu masalah kehidupan tertentu. Hal tersebut seperti dijelaskan dalam kitab Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman: 409) sebagai berikut: 


 اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي 


Allāhumma innī ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika. Nāshiyatī bi yadika mādhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhā’uka. As’aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta bihī nafsaka, wa anzaltahū fī kitābika, aw ‘allamtahū ahadan min khalqika, awista’tsarta bihī fī ilmil ghaybi ‘indaka, an taj’alal qur’āna rabī‘a qalbī, wa nūra shadrī, wa jilā’a ghammī, wa dzahāba huznī wa hammī. 


Artinya: Ya Allah, sungguh aku hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku di tangan-Mu, berlaku padaku ketentuan-Mu, adil padaku putusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu yang Kau sebut untuk diri-Mu, (nama) yang Kau turunkan dalam kitab-Mu, (nama) yang Kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, atau (nama) yang hanya Kau sendiri yang mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar Kau menjadikan Al-Qur’an sebagai musim semi (di) hatiku, cahaya batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku. 


Doa ini dikutip oleh Imam Al-Ghazali dari riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim sebagai berikut: 


 قال صلى الله عليه و سلم ما أصاب أحدا حزن فقال ذلك إلا أذهب الله همه وأبدله مكانه فرحا فقيل له يا رسول الله أفلا نتعلمها فقال صلى الله عليه و سلم بلى ينبغي لمن سمعها أن يتعلمها 


Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah orang yang dirundung sebuah masalah yang membuatnya sedih, lalu membaca doa itu, melainkan Allah akan menghilangkan kebimbangannya dan menggantikannya dengan kebahagiaan. Rasulullah ditanya: Apakah tidak boleh kami mempelajarinya? Tentu (boleh), seharusnya orang yang pernah mendengarnya mempelajari doa tersebut, jawab Rasulullah. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim). 

 

Artikel diambil dari: Doa saat Pikiran Dirundung Masalah

 

Sayyid Muhammad Az-Zabidi dalam kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (syarah Ihya Ulumiddin) mengatakan, riwayat hadits yang berisi doa ini telah diverifikasi oleh Al-Iraqi. (Az-Zabidi, Ithaf, [Beirut, Muassasatut Tarikh Al-Arabi: 1994 M/1414 H], juz V, halaman: 106). Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru