• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Doa yang Disarankan Penderita Virus Corona

Doa yang Disarankan Penderita Virus Corona
Penderita Covid-19 harus mengikuti prosedur kesehatan dan memperbanyak doa. (Foto: NOJ/Lip)
Penderita Covid-19 harus mengikuti prosedur kesehatan dan memperbanyak doa. (Foto: NOJ/Lip)

Penyakit yang cukup menyita perhatian dan menimbulkan korban yang demikian banyak adalah Covid-19. Tidak semata warga yang terserang, juga sejumlah tenaga kesehatan. Tidak sedikit dari mereka gugur lantaran berjibaku dengan virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut.

 

Karena itu, orang yang ditetapkan positif terpapar Covid-19 dianjurkan untuk mengikuti protokol medis terkait penanganan pasien virus Corona. Yang bersangkutan harus menjalani perawatan ekstra dan intensif agar imunitasnya meningkat.

 

Adapun berikut ini adalah lafal alternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk penderita sakit berat. Doa diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Anas RA. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Badzlul Ma‘un fi Fadhlit Tha‘un, [Riyadh, Darul Ashimah: tanpa tahun], halaman 327-328).

 

 اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي مَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

 

Allāhumma ahyinī mā kānatil hayātu khairan lī, wa tawaffanī mā kānatil wafātu khairan lī.

 

Artinya: Ya Allah, hidupkan (sembuhkan) aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkan aku bila itu baik bagiku.

 

 

Pasien Covid-19 dalam penanganan dianjurkan untuk pasrah, tawakal, dan memahami bahwa musibah penyakit yang tengah menimpanya adalah ketentuan Allah yang tidak mungkin keliru. Sedangkan ketentuan-Nya yang ditujukan bukan untuk dirinya tidak akan mungkin meleset mengenainya. Jika diberikan kesembuhan, pasien Covid-19 dianjurkan bersyukur. Jika masih dalam perawatan, ia diharuskan bersabar. (Al-Asqalani, tanpa tahun: 327).

 

Yang bersangkutan juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir, terutama istighfar dan tasbih. Berikut ini merupakan beberapa lafal alternatif yang dapat dibaca oleh pasien Covid-19.  

 

Lafal istighfar Nabi Adam AS dan Siti Hawa.

 

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

 

Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.

 

Artinya: Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi. (Surat Al-A‘raf ayat 23).

 

Lafal tasbih penyesalan Nabi Yunus AS:

 

 لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 

 

Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.

 

Artinya: Tiada tuhan selain Allah. Maha suci Engkau. Sungguh, aku dahulu termasuk orang yang berbuat aniaya. (Surat Al-Anbiya ayat 87).

 

 

Lafal istighfar yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai berikut: 

 

 اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ 

 

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu. 

 

Artinya: Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang, (HR Bukhari dan Muslim). Wallahu a‘lam.


Editor:

Keislaman Terbaru