• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Hikmah Kehadiran Buah Hati dalam Rumah Tangga

Hikmah Kehadiran Buah Hati dalam Rumah Tangga
Anak-anak muslim. (Foto: NOJ/Republika)
Anak-anak muslim. (Foto: NOJ/Republika)

Dewasa ini banyak berkembang berbagai pemikiran yang mengundang respons dari berbagai pihak. Salah satunya adalah keputusan tidak memiliki anak yang diambil oleh beberapa pasangan suami istri atau yang disebut childfree. 

 

Di balik itu, sebenarnya Allah telah menurunkan banyak hikmah dari kehadiran buah hati dalam pernikahan. Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hasan bahwasanya ia menceritakan kepada Abu Hurairah tentang kedua anaknya yang telah meninggal dunia. Lalu Abu Hasan bertanya: "Bisakah engkau menyampaikan sebuah hadits dari rasulullah untuk menghibur hati kami?"

 

Abu Hurairah menjawab: "Iya, anak-anak kaum Muslimin yang masih kecil, mereka adalah penghuni surga, ia nantinya akan bertemu dengan orang tuanya lalu memegang bajunya, seperti aku memegang bajumu ini, dan ia tidak melepaskannya sampai Allah memasukkan orang tuanya ke dalam surga."

 

Ada juga sebuah kisah yang menggambarkan seseorang yang bingung dan heran ketika di akhirat nanti tiba-tiba mendapatkan pelayanan spesial oleh penghuni surga. Ia mendapatkan fasilitas dan berbagai macam hadiah sebagai balasan kehidupan di dunia.   

 

Orang ini pun bertanya kepada Malaikat kenapa ia mendapatkan itu semua. Padahal selama di dunia ia merasa tidak memiliki amal yang banyak. Ia merasa ibadahnya di dunia tidak seperti orang lain yang terlihat giat beribadah.   

 

Lalu Malaikat pun menjawab bahwa fasilitas spesial yang ia dapatkan itu adalah berkat ia memiliki anak yang shaleh. Anaknya senantiasa mendoakannya dan memohonkan ampun kepada Allah. Lalu orang tersebut pun teringat anaknya yang shaleh dan patuh serta hormat kepada orang tuanya.  

 

Selain itu, Imam Ghazali menyebutkan bahwa memiliki anak adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Setidaknya ada empat alasan penting mengapa memiliki anak merupakan bagian dari ibadah.


الأول موافقة محبة الله بالسعي في تحصيل الولد لإبقاء جنس الإنسان 
والثاني طلب محبة رسول الله صلى الله عليه وسلم في تكثير من مباهاته 
والثالث طلب التبرك بدعاء الولد الصالح بعده 
والرابع طلب الشفاعة بموت الولد الصغير إذا مات قبله 

  

Artinya: Pertama, sesuai dengan kecintaan Allah SWT di dalam menghasilkan keturunan untuk berlangsungnya jenis manusia. Kedua, mencari mahabbah Nabi Muhammad SAW dalam hal memperbayak pengikut ajaran Nabi yang menjadi kebanggaan. Ketiga mencari keberkahan dari doa anak yang shalih. Keempat, mencari syafaat dari kematian anak dalam usia masih kecil dan meninggal sebelum orang tuanya.
 


Keislaman Terbaru