• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Kenakan Batu Akik, Ini Keistimewaannya

Kenakan Batu Akik, Ini Keistimewaannya
Koleksi cincin bermata batu akik (Foto:NOJ/ahjarilkarimah)
Koleksi cincin bermata batu akik (Foto:NOJ/ahjarilkarimah)

Beberapa hari lagi para jamaah haji mulai berkemas pulang ke Tanah Air. Kerinduan untuk bersua keluarga tak terelakkan. Ragam buah tangan selama di Tanah Suci dibawa sebagai cindera mata dan dihadiahkan kepada saudara, sanak, kolega, tetangga, orang tua.


Lazimnya, jamaah haji membawa oleh-oleh berupa air zamzam dan kurma. Bahkan tidak jarang membawa batu akik seperti akik fairus, zamrud, saphir yang dibeli ketika belanja di pasar Makkah. Semua itu didasari rasa rindu pada keluarga di kampung halaman.


Lantas apa keistimewaan batu akik? Menurut Imam Zakariya al-Kufi Al-Qazwini (w. 682 H) dalam kitab Ajaib Makhluqat wa Gharaib al-Maujudat halaman 192:


حجر عقيق: قال ارسطو: اصنافه كثيرة واجودها ما يجلب من اليمن، وقد يوجد على ساحل البحر بالأردن واحسنه ما اشتدت حمرته وصفت صفرته


Artinya: Batu akik, mengutip perkataan Aristoteles itu jenisnya banyak, dan paling bagus akik dari Yaman. Kadangkala batu akik juga bisa ditemukan di tepi pantai Yordania, warna akik terindah adalah merah maroon dan kuning bening. 


فمن لبس من احسنه سكنت حدته عند الخصومة وعند الضحك أيضا


Artinya: Siapa saja yang mengenakan akik terindah, maka kewibawaannya terjaga, baik saat berhadapan dengan musuh maupun saat tertawa.


Berkenaan dengan hal ini, Imam Syihabuddin Al-Absyihi (w. 1446 M) dalam kitab Al-Mustathraf menyebutkan:


من تختَّم بالعقيق لم يزَل في بركة


Artinya: Siapa saja yang mengenakan cincin batu akik, maka ia senantiasa dalam keberkahan.


Literatur yang membicarakan tentang mengenakan cincin bermata batu akik juga termaktub dalam Sahih Muslim yang menjelaskan bahwa cincin Rasulullah saw itu terbuat dari perak dan batu mata cincinnya berasal dari negeri Habasyi. 


عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا 


Artinya: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, bahwa cincin Rasulullah itu terbuat dari perak dan mata cincinnya itu berupa mata cincin Habasyi (H.R. Muslim)


Menurut Imam Nawawi para ulama menyatakan bahwa yang dimaksud dengan mata cincin itu mata cincin Habasyi adalah batu yang berasal dari Habasyi berjenis batu marjan atau batu akik, karena dihasilkan dari pertambangan batu di Habsyi dan Yaman. Pendapat lain mengatakan bahwa batu mata cincinnya berwarna seperti warna kulit orang Habasyi, yaitu hitam.


Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa batu akik memiliki sejarah panjang yang kerap dikenakan para tokoh besar, bahkan Aristoteles berpendapat bahwa batu akik dapat menjaga kewibawaan. Namun terlepas dari itu semua, jika dikaitkan dalam konteks Islam,maka mengenakan cincin dari batu akik sebenarnya lebih kepada mengikuti (ittiba’) Rasulullah.


Editor:

Keislaman Terbaru