Kader Fatayat NU di Mojokerto Raih Gelar Doktor Predikat dengan Pujian
Rabu, 11 Juni 2025 | 17:00 WIB
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Mojokerto, NU Online Jatim
Fatayat NU kembali menorehkan prestasi membanggakan. Salah satu kader terbaiknya, Dewi Kumalasari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Mojosari berhasil meraih gelar Doktor Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dengan predikat Cumlaude atau dengan pujian, Selasa (10/06/2025).
Ujian terbuka menjadi momentum bersejarah bagi perempuan Nahdliyin, khususnya kader Fatayat NU bahwa perjuangan intelektual bisa berjalan seiring dengan pengabdian dan peran domestik. Dewi Kumalasari memaparkan disertasi berjudul ‘Modal Sosial dan Budaya Khilma Anis: Kontribusi Ulama Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi di Jawa Timur’. Karya ilmiahnya menegaskan bahwa perempuan, khususnya ulama perempuan memiliki kontribusi signifikan dalam penguatan ekonomi masyarakat berbasis spiritualitas dan nilai-nilai lokal pesantren.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Mojosari, Mifta Alfiyana Nashihah menyampaikan rasa bangga atas capaian Ning Mala panggilan akrabnya. Ning Mala bukan hanya sosok yang menginspirasi secara akademik, tapi juga sangat aktif dalam kegiatan organisasi dan sosial kemasyarakatan. Ning Mala menjadi teladan nyata bagaimana kader Fatayat bisa mengambil peran strategis, baik di ruang publik maupun domestik, dengan penuh tanggung jawab dan barokah.
Perjalanan pendidikan Dewi Kumalasari bukanlah tanpa tantangan. Ia menempuh program magister pada tahun 2015 ketika anak ketiganya baru berusia satu tahun. Ia lulus pada 2017 dalam keadaan hamil sembilan bulan anak keempat. Tahun 2022, ia memulai studi doktoral sambil mengandung anak kelima, dan ujian terbuka yang baru saja dijalani pun berlangsung dalam kondisi hamil sembilan bulan anak keenam.
“Perjalanan panjang ini menunjukkan kegigihannya sebagai ibu, akademisi, dan kader organisasi yang tetap produktif dan konsisten dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
Selain sebagai pengurus Fatayat NU, Dewi juga aktif sebagai Wakil Sekretaris Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JPPPM) Kabupaten Mojokerto dan Ketua Ranting Fatayat NU Kelurahan Kauman. Ia membina Rumah Tahfidz Shibyanul Yaum Nusantara dan TPQ Lansia, dua lembaga informal yang fokus pada pendidikan Al-Qur’an lintas generasi.
Ning Mala juga aktif menulis dan meneliti, dengan sejumlah karya ilmiah terbit di jurnal bereputasi nasional, mengangkat isu-isu seperti fintech syariah, wakaf tunai, dan pengelolaan limbah organik untuk budidaya maggot.
“Ning Mala juga memegang tanggung jawab sebagai Kaprodi Ekonomi Syariah IAI Uluwiyah Mojokerto. Di institusi ini, ia berperan aktif dalam pengembangan kurikulum, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sebagai wujud kontribusi keilmuan, naskah disertasinya akan diterbitkan dalam bentuk buku referensi agar dapat diakses oleh kalangan akademik, pesantren, dan komunitas pemberdayaan perempuan,” ungkapnya.
Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Fatayat NU bukan hanya ruang kaderisasi, tapi juga menjadi lahan tumbuhnya perempuan-perempuan intelek yang mampu membawa NU dan umat menuju kemajuan. Dewi Kumalasari telah membuktikan bahwa kader Fatayat NU bisa menjadi pendidik, peneliti, penggerak, sekaligus ibu yang sepenuhnya hadir dalam kehidupan keluarga dan sosial.
“Dengan semangat Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) an-Nahdliyah, Ning Dewi hadir sebagai wajah perempuan NU yang tangguh, bersahaja, dan penuh makna. Prestasinya adalah prestasi Fatayat NU, prestasi perempuan pesantren, dan prestasi umat,” tandasnya.
Terpopuler
1
MI Aswaja Besole Tulungagung Juara Favorit Festival Balon Udara
2
Haji di Indonesia: Tantangan Antrean dan Biaya
3
Puang Makka Kunjungi Lumajang, Teguhkan Spirit Thariqah di Halaqah Sufi Interaktif
4
Unisma Sembelih 22 Sapi dan 29 Kambing, Ada Sedekah Hewan dari Non Muslim
5
LAZISNU Nganjuk Tebar Manfaat Kurban pada 1.100 Penerima
6
3 Nasihat Rasulullah bagi Pasangan yang Melaksanakan Pernikahan
Terkini
Lihat Semua