• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Keislaman

Memahami Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Malam

Memahami Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Malam
Perhatikan perbedaan antara shalat tahajud dan shalat malam. (Foto: NOJ/NU Network)
Perhatikan perbedaan antara shalat tahajud dan shalat malam. (Foto: NOJ/NU Network)

Setiap ibadah memiliki keutamaan tersendiri, termasuk shalat malam, yaitu shalat tarawih, shalat witir, shalat sunah mutlak di malam hari, shalat tahajud, dan shalat lainnya yang dikerjakan di malam hari.

 

Berikut ini adalah salah satu dalil yang menyebutkan keutamaan shalat tahajud.

 

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

 

Artinya: Pada sebagian malam, tahajudlah sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji. (Surat Al-Isra ayat: 79).

 

Lalu apakah ada perbedaan antara shalat malam dan shalat tahajud? Ataukah keduanya sama saja?

 

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Muhajir menjelaskan sebagai berikut: “Shalat malam adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu malam, terhitung sejak selesainya shalat isya sampai terbit fajar, baik dilakukan sesudah tidur maupun sebelum tidur.”

 

Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo Situbondo ini menyebut sejumlah contoh shalat malam, yaitu shalat tarawih, shalat witir, shalat hajat, shalat sunah mutlak (shalat sunah yang tidak punya sebab dan tidak terikat dengan waktu) yang dilakukan pada waktu malam. Juga seperti shalat sunah rawatib (qabliyah-ba’diyah) yang tidak dilakukan pada waktunya kemudian diqadha pada waktu malam.

 

Adapun shalat tahajud, kata Kiai Afif, adalah shalat sunah yang dilakukan sesudah tidur dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Beberapa macam shalat sunah seperti tersebut di atas dengan sendirinya menjadi shalat tahajud apabila dilakukan setelah tidur.

 

Kiai Afif menyimpulkan bahwa shalat tahajud lebih khusus daripada shalat malam. Shalat tahajud sudah pasti shalat malam. Sedangkan shalat malam, belum tentu shalat tahajud.

 

Penjelasan Kiai Afifuddin Muhajir ini sejalan dengan keterangan Syekh M Nawawi Banten terkait shalat malam dan shalat tahajud.

 

والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا

 

Artinya: Shalat sunah mutlak di malam hari lebih utama daripada shalat sunah mutlak di siang hari. Salah satu shalat sunah mutlak adalah shalat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat isya yang ditaqdim dengan maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud. (Lihat: Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyah: 2002 M/1422 H], halaman: 113).

  

Dari sejumlah keterangan ini kita dapat menarik simpulan bahwa shalat tahajud adalah bagian dari shalat malam. Sedangkan shalat malam tidak hanya tahajud. Shalat tahajud adalah shalat sunah mutlak pada malam hari yang didahului oleh tidur sebelumnya. Jumlah rakaat shalat tahajud tidak terbatas. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru