• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Keislaman

Muncul Syahwat, Inilah Cara Mengendalikannya

Muncul Syahwat, Inilah Cara Mengendalikannya
Syahwat lisan identik dengan menggunjing, berdusta, caci maki
Syahwat lisan identik dengan menggunjing, berdusta, caci maki

Oleh: Hosiyanto Ilyas*


Syahwat adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu. Apabila syahwat tidak bisa dikendalikan, maka mudah bagi kita untuk melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.


Syahwat bermacam-macam, bukan hanya yang berkaitan dengan makanan, melainkan juga materi, kedudukan, dan yang lainnya. Dari berbagai macam syahwat tersebut, Syekh Hatim Al-Asham meringkasnya menjadi tiga macam.


Ringkasan Syekh Hatim al-Asham tersebut, diabadikan oleh Syekh Abdurrahman Al-Sulami dalam karyanya Tabaqat al-Sufiyah. Adapun ringkasannya tertera sebagai berikut:


الشَّهْوَةُ ثَلَاثَةٌ: شَهْوَةٌ فِي الْأَكْلِ، وَشَهْوَةٌ فِي الْكَلَامِ، وَشَهْوَةٌ فِي النَّظَرِ، فَاحْفَظِ الْأَكْلَ بِالثِّقةِ، وَاللِّسَانَ بِالصِّدْقِ، وَالنَّظَرَ بِالْعِبْرَةِ


Artinya: Syahwat ada tiga, yaitu, syahwat makan, syahwat bicara, syahwat pandangan. Maka jagalah syahwat makan dengan kepercayaan, jagalah syahwat lisan dengan kejujuran, dan jagalah syahwat pandangan dengan menjadikannya sebagai pelajaran. (Abdurrahman al-Sulami, Tabaqat Al-Sufiyah, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2003] Juz 1, halaman: 89)


Ungkapan Syekh Hatim al-Asham di atas, memberikan informasi kepada kita untuk selalu waspada terhadap bahaya syahwat. Apabila syahwat telah menguasahi kita, maka sulit untuk dikendalikan, dan apa saja yang dinginkannya harus tercapai. Oleh karena itu, Syekh Hatim al-Asham memberikan arahan kepada kita untuk mengendalikan 3 macam syahwat. Adapun ringkasannya sebagai berikut:


Pertama, syahwat makan. Berbagai macam jenis kuliner menguji selera makan kita, walaupun harganya mahal, kita di bikin penasaran untuk mencicipinya. Untuk mengendalikannya kita harus menjaga kepercayaan, dalam artian makanan yang kita makan harus dijamin kehalalannya, dan kita tidak boleh terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan.

 

Kedua, syahwat lisan. Untuk mengendalikan syahwat lisan kita harus menjaga dan berhati-hati dalam berbicara. Orang yang banyak berbicara, ia tidak akan terlepas dari kebohongan. Oleh karena itu, untuk menghindari dari berbicara bohong, lebih baik kita diam. Kalau kita bicara usahakan berbicara dengan kejujuran.


Ketiga, syahwat pandangan. Untuk mengendalikan syahwat pandangan kita harus belajar dari apa yang telah terjadi. Pandangan adalah awal dari segala peristiwa yang terjadi, baik peristiwa kebaikan atau kejelekan. Bila kita memandang sesuatu yang buruk, kita harus jadikan iktibar (pelajaran) agar kita tidak mudah terjerumus kepada keburukan. Wallahu a'lam bissawab.


*Alumni STIT-MU Bangkalan dan Ponpes At-Taroqqi Karongan.


Keislaman Terbaru