Di bulan suci Ramadhan, umat Islam di penjuru dunia berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan ibadah. Selain shalat tarawih, shalat tahajud, dan tadarus Quran, ada juga amal yang dilakukan oleh masyarakat, yakni bersedekah di bulan Ramadhan.
Bersedekah di bulan yang penuh ampunan ini memiliki nilai yang istimewa. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi.
عَن اَنَسٍ قِيْلَ رَسُولَ اللّٰهِ اَيُّ صَدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas r.a sahabat bertanya, wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama? Rasulullah menjawab, sedekah di bulan Ramadhan." (HR. At-Tirmidzi)
Berangkat dari hadits inilah masyarakat melaksanakan Rukun Islam, yakni zakat. Tak heran, para aghniya dan lainnya tak segan menyisihkan hartanya untuk para mustahiq. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Talaq ayat 7.
لِيُنْفِقْ ذُوسَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ، وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ، فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَـٰهُ ٱللّٰهُ لَايُكَلِّفُ ٱللّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَـٰهَا سَيَجْعَلُ ٱللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍيُسْرًا
Artinya: "Hendaknya orang-orang yang diberi keluasan rizki (orang kaya) menafkahkan sebagian dari kekayaannya dan bagi siapa yang sempit rezekinya hendaklah ia menafkahkan menurut apa yang dianugerahkan Allah kepadanya (yakni ala kadarnya). Allah tak akan memaksa seseorang banyak menurut apa-apa yang telah dianugerahkan-Nya dan Allah menjadikan memudahan setelah kesukaran."
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa sesama muslim saling tolong menolong, terlebih di bulan Ramadhan. Mereka yang ditolong adalah orang miskin, yang menderita dan butuh bantuan moril ataupun materil. Allah berfiman dalam surat Al-Baqarah ayat 267.
يَـٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا أَنفِقُوا مِن طَيِّبَـٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (dermakanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa-apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu."
Dengan demikian, bagi orang-orang yang mampu (luas rezekinya) diminta untuk mendermakan sebagian rezekinya. Bahkan Allah tidak memperbolehkan berlaku kikir thama' dan mengikuti hawa nafsunya untuk mengeruk keuntungan dan memperkaya diri. Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan sahabat Abu Hurairah r.a
إِرْحَمُوْا بَنِي آدَمِ بِالصَّدَقَاتِ تُؤْجَرْوْا. رَوَاهُ النَّسَائِى أَبِى هُرَيْرَةَ، بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ
Artinya: "Berbelas kasihlah kepada anak cucu Adam (umat manusia) dengan shadaqah dan bantuan-bantuan, niscaya kalian dilimpahi pahala oleh Allah SWT."
Hadits di atas menerangkan bahwa berderma merupakan kewajiban bagi umat Islam, khususnya di bulan suci Ramadhan. Karena puasa seorang muslim tidak diterima oleh Allah tanpa melakukan zakat.
إِنَّ الصِّيَامَ لَا تُقْبَلُ أَبَدًا إِلَّا بِتَأْدِيَةِ الزَّكَاةِ. رَوَاهُ الحَكِيْمُ التِّرْمِذِى فِى النَّوَادِرِ عَن أَنَسٍ رَضِيَ اللّٰهُ (حَدِيْثٌ حَسَنٌ)
Artinya: "Sesungguhnya puasa itu tak akan mungkin diterima oleh Allah kecuali dengan pelaksaan zakat. Diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim At-Tirmidzi dalam kitabnya An-Nawadir dari sahabat Anas r.a (hadits hasan)"
Berangkat dari beberapa maraji' di atas, disimpulkan bahwa orang yang berjiwa sosial, suka bershadaqah adalah sosok muslim yang beriman. Wallahu a'lam.
