• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Tradisi Menjelang Berangkat Haji; Syukuran dan Menulis Surat Al-Qashash Ayat 85

Tradisi Menjelang Berangkat Haji; Syukuran dan Menulis Surat Al-Qashash Ayat 85
Tampak jamaah haji berusia lanjut sedang berdoa (Foto:NOJ/alainikhbariyah)
Tampak jamaah haji berusia lanjut sedang berdoa (Foto:NOJ/alainikhbariyah)

Bulan dzulqa’dah merupakan bulan yang mulia dan momentum persiapan untuk menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Sebagian ulama tafsir berpendapat bulan dzulqa’dah termasuk asyhurun ma’lumat. 


وقت الحج أشهر معلومات، وهي: شوال، وذو القعدة، وعشر من ذي الحجة


Artinya: waktu haji itu adalah asyhurun ma’lumat, yakni Syawal,  dzul qa’dah, dan 10 dzulhijjah. (Tafsir Al-Muyassar)


Seperti yang telah diketahui, tidak lama lagi musim haji tiba. Bertepatan dengan itu, umat Islam yang sudah mencukupi persyaratan dan mampu akan berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Sebelum berangkat haji, biasanya melakukan tasyakuran atau selamatan. Tradisi ini kelihatannya sudah membumi di Nusantara, sebab merupakan implementasi dari ayat:


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 


Artinya: Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS Ibrahim ayat 7)


Selamatan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki berupa menunaikan ibadah haji. Selain itu, sebagian masyarakat ketika hendak berangkat haji mencantumkan surat Al-Qashash ayat 85 sebagai doa:


 إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ


Artinya: Sesungguhnya dzat yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, itu benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al-Qashash : 85)


Dalam beberapa kitab tafsir seperti tafsir Al-Sa’di maksud ayat di atas, bahwa Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad itu mengandung sejumlah hukum wajib, menjelaskan antara perkara yang benar dan salah, serta wajib menyampaikannya kepada umat.


Begitu pula dalam tafsir Baghawi dijelaskan:


أي : أنزل عليك القرآن على قول أكثر المفسرين وقال عطاء : أوجب عليك العمل بالقرآن


Maksudnya sesuai mayoritas penafsiran ulama tafsir adalah, Al-Quran diturunkan kepadamu (Muhammad). Imam Atha’ berpendapat: Mewajibkan atasmu (Muhammad) beramal (berprilaku) menggunakan Al-Quran. Sedangkan “larodduka ila ma’ad” diartikan kembali ke Makkah, namun pendapat lainnya mengartikan ma’ad adalah akhirat (kembali ke akhirat).


Dari sini dapat dipetik pengetahuan, bahwa tradisi syukuran atau selamatan berangkat haji dan menulis surat Al-Qashash ayat 85 memiliki makna ungkapan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan, melaksanakan perintah Allah yaitu menunaikan ibadah haji dan berharap akan bisa kembali lagi ke tanah suci.


Keislaman Terbaru