• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Berkat Gabung Banser, Pemuda Ini Terhindar dari Kehidupan Kelam

Berkat Gabung Banser, Pemuda Ini Terhindar dari Kehidupan Kelam
Mukid, Anggota Banser Bluto, Sumenep. (Foto: NOJ/ Habib).
Mukid, Anggota Banser Bluto, Sumenep. (Foto: NOJ/ Habib).

Sumenep, NU Online Jatim

Fluktuasi kehidupan setiap manusia tidak ada yang tahu. Boleh saja di masa lalu hidup kelam, namun di masa kini justru tidak demikian. Karena pada dasarnya hanya Tuhan yang berhak menentukan setiap perjalanan hidup seorang insan.

 

Kondisi tersebut mungkin pantas bila dilekatkan kepada Mukid, seorang kader Ansor asal Kabupaten Sumenep, Madura. Menurut pengakuannya, kehidupannya di masa lalu penuh dengan huru hara. Ia sempat bergabung dengan geng motor yang dalam aktivitas kesehariannya kerap minum minuman keras (miras). Bahkan, bergaul dengan komplotan pencuri bukanlah hal tabu baginya kala itu.

 

“Semua kehidupan kelam pernah saya lalui. Toh, meskipun keberadaan saya disitu tidak untuk ikut-ikutan mencuri atau hal buruk lainnya,” ujar pria kelahiran Sumenep 28 tahun yang lalu ini kepada NU Online Jatim, Senin (25/01/2021).

 

Sarjana Ekonomi lulusan kampus swasta di Madura ini menceritakan, bahwa di masa lalu tawuran adalah hal lumrah baginya. Baik karena persoalan perempuan, ataupun hal-hal lain yang tidak jelas sumbu persoalannya.

 

“Intinya segala perbuatan yang dianggap tidak lumrah oleh masyarakat sudah pernah saya lakukan. Ya, mungkin teman-teman semua pasti tahu lah bagaimana saya di masa lalu,” imbuh pria asal Dusun Tambak, Desa Gingging, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep ini.

 

Namun, sejak bergabung dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, semua hal buruk itu ia tinggalkan secara perlahan. Bahkan, ia juga turut berperan aktif atas keberlangsungan laju organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

 

“Sejak bergabung dengan Ansor, lambat laun kehidupan kelam saya tinggalkan. Aktivitas keseharian saya akhirnya banyak disibukkan dengan kegiatan-kegiatan ke-Ansoran, yang justru hal ini menyempitkan waktu saya untuk bertemu kawan-kawan di masa lalu,” ungkapnya.

 

Pria yang saat ini ia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris 3 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Bluto ini pun mengaku, sejak berkhidmat di GP Ansor ia merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani hidupnya. Hal ini justru sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya di masa lalu.

 

“Ya, bagaimana hidup menjadi tidak tenang, wong dalam keseharian banyak dilalui dengan tawuran dan mabuk-mabukan (konsumsi miras). Yang justru hal ini menyemai permusuhan dengan kelompok-kelompok tertentu,” tuturnya.

 

Ia menceritakan, bahwa awal mula ia mulai mengenal GP Ansor karena ajakan seorang sahabatnya untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor 2018 lalu.

 

“Sejak mengikuti PKD tersebut, saya mulai banyak mengetahui tentang Ansor dan hal lain yang berkaitan dengannya. Sejak itu pula saya sadar, bahwa saya harus berubah dan menjadi lebih baik lagi,” katanya kemudian.

 

Bahkan, ia mengaku telah mengikuti proses kaderisasi tingkat pertama GP Ansor tersebut hingga dua kali. Tidak hanya itu, untuk semakin memperdalam pengetahuan dan menambah wawasannya sebagai bekal dalam berkhidmat kepada NU, pada awal 2019 lalu ia juga mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

 

Kepala Sekretariat dan Markas (Kasetma) Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Bluto ini berpesan, agar ikhlas dalam berkhidmat di GP Ansor. Selain itu, hendaknya setiap kader dapat membangun jalinan emosional yang kuat dengan kader lain.

 

“Hal tersebut dimaksudkan agar dalam menggerakkan organisasi terbangun rasa nyaman, yang pada akhirnya hal ini juga berpengaruh atas keberlangsungan organisasi agar berjalan dengan lancar dan aman tanpa terjadi chaos atau konflik,” pungkasnya.

 

 

Rasa ikhlas dalam mengabdi yang selama ini ia lakukan kepada NU secara umum dan Ansor secara khusus, akhirnya berbuah manis. Tercatat, ia sempat dipercaya sebagai Duta Anti Narkoba PAC Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Bluto. Saat ini, ia beraktivitas dengan nyaman di desanya, dengan menjual madu yang ia dapatkan dengan mendatangi sarang lebah secara langsung, serta menyediakan jasa sewa sound system untuk hajatan masyarakat.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru