Bangkalan, NU Online Jatim
Kelompok guru madrasah yang menamakan diri Asosiasi Guru Madrasah (AGM) Bangkalan menggelar Pelatihan Manajemen Keuangan Madrasah Diniyah. Pelatihan ini dipusatkan di Pondok Pesantren Al Ibrohimy, Galis, Bangkalan, Ahad (17/10).
Salah satu anggota AGM Bangkalan, Mukafi menuturkan, AGM ini didirikan dilatar belakangi kurang baiknya pengelolaan manajemen keuangan yang berdampak pada turunnya minat anak-anak di pelosok desa untuk sekolah di madrasah.
“Asosiasi Guru Madrasah ini dilatar belakangi oleh kebingungan para guru dalam mengelola madrasah, dari pengelolaan yang kurang baik ini banyak madrasah yang tidak berkembang, bahkan ada salah satu madrasah di pelosok yang muridnya hanya tersisa 12 orang,” ujarnya.
Oleh karenanya, sebagai upaya untuk menangani hal tersebut, pasca terbentuk AGM Bangkalan mengadakan pelatihan sebagaimana dimaksud. Hal tersebut tidak lain untuk menunjang pengetahuan pengelola madrasah, utamanya dalam manajemen keuangan.
“Pelatihan ini mendatangkan H Muhammad Jailani Abdillah, seorang pendidik yang telah pengalaman mengajar di Pondok Pesantren Sidogiri selama kurang lebih dari 20 tahun,” tuturnya.
Menurut Kafi, sapaan akrabnya, peserta pelatihan merupakan pengelola madrasah yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Di antaranya Sampang, Pamekasan, Pasuruan dan lainnya. Sebanyak seratus lebih peserta mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan ini.
“Namun, karena berbagai hal yang mengikuti pelatihan ini hanya 89 orang,” sebut Mukafi.
Disebutkan Kafi, bahwa ilmu manajemen sangat penting untuk kemajuan madrasah. Oleh karenanya, AGM mengagendakan para guru dan pengelola madrasah dalam agenda ini untuk saling bertukar pandangan, dan berbagi solusi demi kemajuan bersama.
Setelah pelatihan manajemen keuangan, AGM Bangkalan yang berdiri pada Bulan Ramadhan lalu merencanakan akan mengadakan pelatihan dan garapan lainnya. Salah satunya ialah pengadaan kitab khusus guru yang akan dipakai untuk mengajar.
“Kitab itu nantinya akan ada catatan pinggir berupa penjelasan, untuk mempermudah guru dalam menjelaskan kepada anak didik,” pungkasnya.
Penulis: Sa'dullah
