• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Gus Nabil Dorong Kemandirian Pagar Nusa Sumenep

Gus Nabil Dorong Kemandirian Pagar Nusa Sumenep
Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil mengatakan, bahwa kemandirian organisasi hendaknya terus ditanamkan pada masing-masing kader. Hal tersebut agar Pagar Nusa sebagai badan otonom (Banom) NU mandiri dalam segala aspek.

 

Penegasan tersebut disampaikan Gus Nabil usai melantik Pimpinan Cabang (PC) PSNU Pagar Nusa Sumenep, Ahad (23/01/2022). Acara itu dipusatkan di Auditorium Ar-Rochmah Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep.

 

Diceritakan, selama dua bulan ia berkunjung ke Sumatera, tepatnya di Lampung dan Riau, ia mengaku terkejut karena pengurus memulai peletakan batu pertama guna membangun sekretariat Pagar Nusa. Pembelian tanah dan dana pembangunan diperoleh atas kekuatan swadaya kader. Bahkan, dana yang terkumpul hingga ratusan juta rupiah.

 

“Berhubung panitia melibatkan aparatur pemerintah, saat itu pula DPRD Fraksi PKB dan Kapolres setempat ikut serta menyumbang puluhan semen. Artinya, kemandirian yang selama ini digaungkan mulai tumbuh. Insyaallah, semangat ini akan tertular di Sumenep,” ujarnya.

 

Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri itu pun menjelaskan, Pagar Nusa adalah akronim dari Pagarnya NU dan Bangsa. Sebagai banom NU, Pagar Nusa adalah anaknya NU. Pagar Nusa jangan pernah merepotkan NU dan tidak boleh mengatur NU.

 

“Jangan merasa hebat, pintar dan setara dengan NU. Jadilah Pagar yang sebenarnya, kuat, tangguh dan tidak mudah disusupi virus-virus yang ingin memecah belah persatuan,” pintanya.

 

Tak hanya itu, istilah tersebut hendaknya tidak hanya jadi slogan. Karena tugas Pagar Nusa adalah menjaga dan membela NU serta kiai sampai mati. Jika kiai mengalami problem, jangan sampai ditinggalkan.

 

Untuk itu, Gus Nabil menginstruksikan agar kader Pagar Nusa terus bersilaturahim atau sowan kepada masayikh. Menurutnya, minimal satu bulan pengurus Pagar Nusa sowan pada masayikh, baik yang masih hidup atau pun wafat.

 

“Di Pagar Nusa ada pendekar yang ahli di bidang jurus, kebal ditembak dan dibacok, makan kaca, dan lainnya. Itu semuaya hanya 10 persen kemampuan yang dimiliki oleh kader. Karena 90 persennya adalah energi masayikh,” ungkapnya.

 

Mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Media Informasi Santri dan Masyarakat (Misykat) Lirboyo itu menjelaskan, gunanya sowan pada masayikh adalah untuk menjaga energi dan akhlakul karimah. Lewat bertawasul dan berkumpul dengan masayikh, pasti membawa berkah yang banyak.

 

“Jika dianalogikan dengan gawai atau handphone, pendekar harus dicas dan diupdate agar arahnya lebih baik. Jika ini dilakukan, kami yakin para pendekar akan berakhlak mulia,” ucapnya.

 

Bahkan, Gus Nabil menegaskan, bila ada pendekar Pagar Nusa yang tidak berkenan sowan pada masayikh, ia memintanya agar keluar dari Pagar Nusa.

 

“Kami tak butuh kuantitas, tapi butuh kualitas. Kami tidak ingin mendengar ada kader yang mengatakan bahwa tanpanya, Pagar Nusa akan mati dan tidak besar. Ingat, tanpa kita, Pagar Nusa sudah besar. Bukan kita yang dibutuhkan oleh Pagar Nusa, tetapi kitalah yang butuh pada Pagar Nusa,” sergahnya.

 

Di satu sisi, Gus Nabil menyebutkan bahwa Madura, khususnya Sumenep, sangat istimewa. Hal tersebut karena di dalamnya banyak makam para wali dan orang-orang saleh. Seperti Sayyid Yusuf Talango, Asta Tinggi, Batu Ampar Pamekasan, dan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan,

  

“Sebenarnya kami punya 6 undangan yang harus dihadiri. Hanya saja, hati kami jatuh di Sumenep. Ini pertama kali kami menginjakkan kaki di Madura atas nama Pagar Nusa,” tuturnya.


Madura Terbaru