Madura

Harlah ke-65, Ketua PC PMII Sumenep Minta Kader Merefleksi Perannya

Sabtu, 19 April 2025 | 08:00 WIB

Harlah ke-65, Ketua PC PMII Sumenep Minta Kader Merefleksi Perannya

Agus Salim, Ketua PC PMII Sumenep. (Foto: NOJ/Deki)

Sumenep NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Agus Salim, meminta kader PMII merefleksi perannya di tengah masyarakat. Menurutnya, PMII dibangun atas pondasi nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, yang memuliakan ilmu, meneguhkan akhlak, dan menumbuhkan semangat perbaikan sosial. 

Ia menegaskan, momentum Harlah ke-65 PMII bukanlah sekadar perayaan yang dipenuhi seremoni, baliho, dan narasi kebanggaan. Hari lahir seharusnya menjadi ajakan kolektif untuk merenung secara jujur apakah kader penggerak masih setia pada nilai-nilai dasar PMII, atau malah mulai larut dan tenggelam dalam formalitas gerakan yang semakin hari tampak seperti ritual semata.

 

"Dalam perjalanannya, PMII telah melahirkan banyak tokoh, mengawal banyak perubahan, dan menancapkan pengaruh dalam dinamika sosial-politik bangsa," ujarnya kepada NU Online Jatim, Kamis (17/04/2025).

 

Menurutnya, PMII bukan hanya tempat berkumpul, tetapi seharusnya menjadi ruang tumbuh dan bergerak, peduli terhadap ketimpangan, ketidakadilan, dan penderitaan rakyat kecil. PMII harus menjadi penjaga kompas moral, terus mempertahankan marwah keilmuan, dan menjaga keberpihakan pada kaum mustadh’afin yaitu kelompok-kelompok marjinal yang sering kali tidak memiliki suara dalam pusaran kekuasaan.

 

"Kita hidup di zaman di mana kebenaran sering dibungkam oleh kepentingan, idealisme sering dikalahkan oleh oportunisme, dan integritas kerap ditukar dengan popularitas. Dalam situasi seperti ini, keberadaan PMII sangat penting bukan sekadar sebagai organisasi, tetapi sebagai gerakan intelektual dan moral yang memberi arah dan makna dalam kekacauan nilai," terangnya.

 

Ia mengatakan, PMII lahir atas ikhtiar panjang yang penuh ujian dan godaan. Kader PMII harus tetap semangat untuk terus berpihak pada kebenaran, semangat untuk mengawal ilmu dengan akhlak, dan semangat untuk membela mereka yang terpinggirkan.

 

"PMII harus terus menjadi ruang bagi lahirnya intelektual organik yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sadar akan tanggung jawab sosialnya. Selamat berproses kepada seluruh kader PMII, dari komisariat hingga cabang, dari rayon hingga pengurus pusat. Perjalanan PMII bukanlah perjalanan singkat," pungkasnya.