• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Hasan Al-Manduri, Aktivis NU di Pamekasan yang Sigap Meski Harus Bantu Muslimat

Hasan Al-Manduri, Aktivis NU di Pamekasan yang Sigap Meski Harus Bantu Muslimat
Hasan al-Mandury, salah satu aktivis NU Pamekasan. (Foto: NOJ/ Badrut Tamam).
Hasan al-Mandury, salah satu aktivis NU Pamekasan. (Foto: NOJ/ Badrut Tamam).

Pamekasan, NU Online Jatim

Hasan al-Mandury, sosok penggerak Nahdlatul Ulama (NU) satu ini sudah dikenal di setiap lini kelembagaan NU. Tak ayal setiap kepanitiaan di Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan selalu menjadi tonggak berjalannya acara.

 

Baginya, mengabdi di NU bukan pilihan, tapi kewajiban. Sejak kecil mengenyam pendidikan tentang ke NU-an, kemudian menjadi Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK IPNU) MA Al-Falah Tlanakan, Pamekasan. Waktu itu juga orang tuanya menjadi Rais Syuriyah di Ranting dan Wakil Rais di Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. 

 

"Artinya darah saya ini yang mengalir adalah darah NU. Kakek saya NU, Bapak saya NU. Maka dalam hal ini saya mengabdi di NU itu dalam rangka melanjutkan bapak dan kakek saya. Dan ingin mengabdi di NU ngamri barokahnya pula. Karena jujur, jika saya tidak di NU maka kemana lagi mau berlabuh," ungkapnya.

 

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Timur ini mengaku, perbedaan ketika mengabdi di NU dengan organisasi lain, ketenangan jiwa didapatkan,  perjalan hidup yang lebih terarah.

 

"Jika saya tidak mengabdi di NU bagi diri saya sendiri akan ada rasa hati yang merasa kehilangan ruh dalam hidup. Saya merasa tidak bermanfaat, dan tentunya saya dapat banyak arahan dari kiai-kiai NU, dan inilah yang menjadi taming bagi hidup saya," jelas mantan Sekretaris PC GP Ansor Pamekasan tersebut.

 

Lelaki empat anak ini selalu mendapat dukungan dari keluarga untuk tetap berkhidmat di NU selama dirinya dibutuhkan, sekalipun berhari-hari tidak pulang.

 

"Ansor perlu tenaga, saya siap.  Seperti di Muslimat juga, jika muslimat memanggil maka saya harus datang dan saya sering juga membantu kegiatan muslimat, termasuk kegiatan Fatayat," lanjutnya.

 

Wakil Sekretaris Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) PW GP Ansor ini juga menuturkan, lebih senang membantu dan mengabdi di NU ranting. Karena perjuangannya lebih berat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

 

 

"Dengan dukungan keluarga, dukungan istri dan anak, saya tidak mungkin total dalam mengabdi di NU. Dan di NU saya punya teman-teman yang baik, yang peduli,  yang perhatian juga kepada saya, kiai yang begitu moderat,  yang begitu santun yang menghormati kami sebagai kader muda NU," tukas Ketua Gerakan Anti Narkoba Nusantara (GANAS) itu

.

Penulis: Badrut Tamam

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru