• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Keren, Kader NU Pamekasan Ciptakan Lagu Antiradikalisme

Keren, Kader NU Pamekasan Ciptakan Lagu Antiradikalisme
Cuplikan gambar dalam lagu Gue Orang NU ciptaan Abd Salim kader NU Pamekasan. (Foto: NOJ/Istimewa)
Cuplikan gambar dalam lagu Gue Orang NU ciptaan Abd Salim kader NU Pamekasan. (Foto: NOJ/Istimewa)

Pamekasan, NU Online Jatim

Paham ekstrem sampai saat ini masih gencar dilakukan oleh beberapa oknum. Mereka ingin mengganti Pancasila dengan sistem khilafah dan tidak menginginkan kemajemukan di Indonesia. Tentu saja itu mengancam keutuhan NKRI.

 

Berangkat dari kegelisan itu, kader Nahdlatul Ulama dari Kabupaten Pamekasan, Madura, bernama Abd Salim menciptakan lagu khusus untuk membendung gerakan radikalisme berjudul  Gue Orang NU. Agar menarik, ia meramu lagunya itu dengan genre reggae.

 

"Kami sengaja membuat lagu ini, karena kami terinspirasi dari sebuah permasalahan. Yakni, NU selalu disalahkan oleh beberapa oknum tanpa bertabayun dulu," kata Salim kepada NU Jatim Online, Rabu, (10/03/2021).

 

Pria yang kini menjabat sebagai sebagai Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul (LDNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pasean, Pamekasan, itu menjelaskan, syair dan lirik lagunya diciptakan pada tanggal 22 November 2020. Saat itu, media sosial dipenuhi propaganda oleh oknum-oknum yang ingin menggaungkan khilafah.

 

Mantan vokalis Shaolin Banda UKM Musik STAIN Pamekasan (kini IAIN Madura) itu menyatakan bahwa lagu ciptaannya itu masih baru. Proses  rekamannya juga menggunakan peralatan seadanya, lalu disebarkan melalui laman resmi milik PCNU Pamekasan.

 

Berikut ini lirik lagu Gue Orang NU ciptaan Abd Salim:

 

Hai orang baru, gue orang NU.

Kakek buyutku mengusir Belanda Jepang, enak aja lho ngomong sembarangan.

Nusantara indah beragam budaya, kenapa ello datang mengusiknya.

Tiga puluh tahun masanya khilafah, setelah itu kerajaan bertitah.

Itulah sabda hadits Rasulullah, jadi ello jangan bikin ulah.

 

Editor: Nur Faishal


Madura Terbaru