• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Kesenian Bhe' Gherbis Meriahkan Maulid Nabi di Sumenep

Kesenian Bhe' Gherbis Meriahkan Maulid Nabi di Sumenep
Kesenian Bhe' Gherbis saat tampil dalam acara Maulid Nabi di Mushala Ar-Rasyid Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kesenian Bhe' Gherbis saat tampil dalam acara Maulid Nabi di Mushala Ar-Rasyid Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Setiap bulan Rabiul Awal, Nahdliyin memiliki banyak cara dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya seperti yang dilakukan di Mushala Ar-Rasyid Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Sumenep yang menghadirkan kesenian Bhe' Gherbis Al-Jinhari, Sabtu (08/10/2022).


Wakil Pengasuh Mushala Ar-Rasyid, Ustadz Moh Shulhan menjelaskan, kesenian ini merupakan peninggalan Agung Abdul Qohhar yang dikenal Agung Jinhar Desa Rajun, Pasongsongan, Sumenep.


"Bhe' Gherbis dikenalkan pada masyarakat luas oleh Almaghfurlah KH Hammad Karay, Ganding," ungkap pria yang juga Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Sumenep itu.


Dikatakan, walaupun pihak mushala menghadirkan kesenian ini, masyarakat akan mengenal kesenian para ulama tempo dulu. Bahkan, jamaah semakin menjiwai saat shalawat nabi dilantunkan secara bersama-sama.


"Banyak masyarakat bernadzar untuk malaksanakan selamatan dengan Bhe' Gherbis ini apabila hajatnya terkabul," tambahnya.


Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep ini mengatakan, salah satu karamah Gung Jinhar sebagai masalah umum adalah peninggalan non organiknya yang bisa dijadikan wasilah tabarruk dan tafa'ul.


"Hal ini hendaknya menjadi motivasi bagi warga dan santri untuk memaksimalkan potensi itu agar bermanfaat kepada umat. Mengapa? Karena kesenian ini peninggalan besar untuk bangsa," ungkapnya.


Menurutnya, masyarakat dapat mengambil ibrah dari benda (Bhe' Gherbis) peninggalan para ulama dan menjadi media tabarruk. Artinya, warga akan berpikir keras dalam bentuk riyadhah dan penyucian agar derajatnya meningkat seperti halnya Mbah Jinhar.


Lebih lanjut, ia mengutarakan bahwa Bhe' Gherbis sangat dikenal oleh seluruh santri KH Hammad dan mereka sering bernadzar dengan itu. Menurutnya, Bhe' Gherbis merupakan musik traditional pengiring bacaan shalawat nabi dan doa-doa kebaikan.


“Musiknya tetap terjaga kekhasannya dan tetap seperti yang digunakan oleh penemunya tempo dulu," terangnya.


Madura Terbaru