• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Ketua LKKNU Sumenep Ajak Perempuan Kobher Peduli Lingkungan

Ketua LKKNU Sumenep Ajak Perempuan Kobher Peduli Lingkungan
Ketua LKKNU Sumenep saat memberikan materi kepada perempuan Kobher. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ketua LKKNU Sumenep saat memberikan materi kepada perempuan Kobher. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Sumenep, Raudlatun mengatakan, sampah yang berserakan bisa mendatangkan uang. Asal sampah tersebut didaur ulang melalui keterampilan kerajinan tangan yang dimiliki oleh ibu-ibu menjadi dompet, vas bunga, tas, dan lainnya.


Pernyataan tersebut disampaikan saat Focus Group Discussion (FGD) bersama Perempuan Kobher di Mushala Al-Masturiyah Desa Matanair, Rubaru, Sumenep, Kamis (07/09/2023). Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Indonesia untuk Kemanusiaan Jakarta.


Menurutnya, persoalan lingkungan di Indonesia disebabkan perilaku manusia yang sembarangan membuang sampah. Misal sampah residu yakni popok bekas yang sering dibuang ke sungai yang menyumbat aliran air dan merimplikasi terjadi banjir serta tercemarnya air sungai.


“Pelaku itu memberikan contoh tidak baik kepada generasi muda. Ketidakpedulian yang ditunjukkan oleh pelaku, tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi dilakukan oleh warga di pedesaan,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Jumat (08/09/2023).


Dirinya menerangkan, sampah tersebut jika dimanfaatkan ada yang bisa diolah menjadi benda-benda yang berdaya jual, seperti diolah menjadi kompos, tas, meja, dan sebagainya.


“Semuanya tergantung kreativitas ibu-ibu dalam mengelola sampah rumah tangga. Mari kita mulai dari diri kita yang peduli dan sadar akan tanggung jawabnya dalam menjaga lingkungan sendiri,” terangnya.


Pasca FGD ini, dirinya berharap kepada perempuan Kobher agar mewujudkan lingkungan yang ramah, lingkungan asri, bersih dan bebas dari sampah rumah tangga.


“Ini kegiatan awal dalam pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis pengelolaan sampah rumah tangga hingga Januari 2024,” jelasnya.


Kedepannya akan ada kegiatan yang serupa untuk memberdayakan perempuan agar sadar pada lingkungan dan membiasakan diri hidup sehat bersama keluarga di
lingkungannya masing-masing.


Diketahui, Raudlatun mengelompokkan ibu-ibu menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama, ibu-ibu diminta mengumpulkan sampah dan mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman. Sedangkan kelompok kedua, ditugaskan mengumpulkan dan mengolah sampah anorganik menjadi kerajinan tangan.


Madura Terbaru