• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Ketua PCNU Sumenep Ajak Bentuk Gerakan Keluarga Maslahat NU

Ketua PCNU Sumenep Ajak Bentuk Gerakan Keluarga Maslahat NU
Ketua PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq (pegang mik). (Foto: NOJ/ Firdausi)
Ketua PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq (pegang mik). (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH A Pandji Taufiq mengajak kepada seluruh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk membentuk Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dan menjaga ukhuwah di momen politik.

 

Pernyataan ini disampaikan saat Bahtsul Masail dan Konsolidasi PCNU Sumenep yang dipusatkan di Pondok Pesantren At-Thohiriyah Aeng Panas, Pragaan, Sumenep, Ahad (09/07/2023).

 

Dijelaskan oleh Kiai Pandji, GKMNU merupakan bagian dari instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kemudian direalisasikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), PCNU hingga sampai ke tingkat MWCNU.

 

"Di tingkat cabang, Satuan Tugas (Satgas) GKMNU terdiri dari 18 orang. Mereka adalah 2 orang dari PCNU, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan 4 orang dari perwakilan masyarakat," terangnya.

 

Mengingat hal tersebut, ia menginstruksikan pada MWCNU untuk membentuk satuan tugas GKMNU yang jumlah keanggotaannya 9 orang.

 

"Silahkan adakan rekrutmen, kemudian dilatih. Karena GKMNU adalah ujung tombak yang akan mentransferkan pengetahuannya pada masyarakat dan berimplikasi pada perubahan dalam sebuah rumah tangga," ucapnya.

 

Selain itu, alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini mengimbau pada pengurus NU untuk memilih cuti di kala posisinya menjadi tim sukses (Timses) Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Ia mengingatkan bahwa aturan yang sudah digariskan oleh PBNU harus dipatuhi.

 

"Kita boleh jadi Timses sebuah Partai Politik (Parpol), tapi jangan lupa tingkatkan ukhuwah An-Nahdliyah guna menghindari gesekan konflik antar sesama," pintanya.

 

Tak sampai di situ, Kiai Pandji juga memompa semangat musyawirin agar lebih aktif lagi dalam menghadiri forum konsolidasi bulanan yang dikemas dalam bahtsul masail tersebut.

 

"Semakin banyak musyawirian, maka forum ini akan mengokohkan pengurus dalam menghadapi ragam persoalan di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.

 

Sebagaimana putusan rapat PCNU Sumenep, lanjutnya, bahtsul masail dimulai pukul 09.00 WIB. Karena diawal acara akan digelar tahlil, kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi.

 

"Sejatinya bahtsul masail diikuti oleh 5 orang dari masing-masing MWCNU. Saking pentingnya konsolidasi, Rais Syuriyah, Katib, Ketua Tanfidziyah, Sekretaris dan Bendahara harus menghadiri forum ini. Diperkirakan 200 musyawirian yang hadir setiap bulan," lapornya.


Madura Terbaru