Madura

Khairur Rafiqi, Santri Asal Sumenep Juara 3 Qiraah Sab'ah MTQ Nasional XXX

Senin, 16 September 2024 | 13:00 WIB

Khairur Rafiqi, Santri Asal Sumenep Juara 3 Qiraah Sab'ah MTQ Nasional XXX

Khairur Rafiqi, Juara 3 Qiraah Sab'ah Qiraah Sab'ah Murottal Dewasa Putra pada MTQ Nasional XXX di Provinsi Kalimantan Timur 2024. (Foto: NOJ/ Moh Khoirus Shadiqin)

Sumenep, NU Online Jatim

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Timur telah resmi ditutup di Gelora Kadrie Oening Samarinda, Ahad (15/09/2024) malam. Ajang bergengsi itu menetapkan banyak juara, salah satunya Khairur Rafiqi, santri asal Desa Giring, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ini menyabet juara 3 Cabang Qiraah Sab'ah Murottal Dewasa Putra. Rafiqi menyebut, berada di tiga besar kejuaraan nasional merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Ia tak henti mengucapkan kalimat tasbih dan tahmid sebagai ungkapan rasa syukur.

 

"Hanya untaian tasbih dan tahmid yang mampu terucap saat saya mendengar masuk nominasi tiga besar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Karena, sebuah kejuaraan itu adalah murni anugerah dari-Nya," ujarnya saat diwawancarai NU Online Jatim, Senin (16/09/2024).

 

Ia mengatakan, MTQ Nasional XXX khusus Cabang Qiraah Sab'ah Murottal Dewasa Putra diikuti oleh 56 peserta dari seluruh provinsi se-Indonesia. Kualitas peserta hampir merata karena memang sebelumnya telah melalui tahap seleksi di masing-masing provinsi. Hanya saja, kekuatan doa yang terus dipanjatkan Rafiqi yang mengantarkannya pada gelar juara.

 

"Kemampuan pribadi tak sepenuhnya menjadi andalan saat di mimbar nasional, karena peserta-peserta yang lain tentunya adalah peserta pilihan dan terbaik dari provinsi masing-masing yang tentunya bagus-bagus. Tanpa taufiq dan maunah dari Allah SWT, diri ini bukanlah siapa-siapa," paparnya.

 

Peserta yang mewakili Provinsi Jawa Timur itu berkomitmen belajar dan istiqamah mendalami Al-Qur'an. Kesempatan demi kesempatan yang ia miliki akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, membelajari Al-Qur'an dan berkompetisi adalah hobinya sejak kecil.

 

"Saya akan berusaha untuk lebih istiqamah lagi dalam belajar dan mendalami Al-Qur'an, karena Al-Qur'an bukan hanya untuk dipelajari saat mau ikut musabaqah (perlombaan) saja, tetapi dimanapun dan kapanpun kita berada, harus tetap belajar," pungkasnya.