• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Madura

Melihat Tradisi 'Akosar' Warga di Madura Menjelang Idul Fitri

Melihat Tradisi 'Akosar' Warga di Madura Menjelang Idul Fitri
Tradisi akosar warga di Madura menjelang Idul Fitri. (Foto: NOJ/ ISt)
Tradisi akosar warga di Madura menjelang Idul Fitri. (Foto: NOJ/ ISt)

Bangkalan, NU Online Jatim

Menjelang hari raya Idul Fitri, warga di Madura kerap bergotong-royong melaksanakan kegiatan ‘akosar’. Kegiatan bersih-bersih area pemakaman penduduk kampung itu sebagai ikhtiar merawat dan menjaga tradisi yang diwariskan nenek moyang sejak masa lalu.

 

Di sejumlah daerah di Bangkalan, tradisi 'akosar' atau membersihkan makam memang dilaksanakan sebelum Idul Fitri. Sementara di beberapa daerah lainnya, akosar dilaksanakan sebelum masuk bulan Ramadhan.

 

Salah satu warga Bangkalan, Sodikin mengatakan, akosar rutin dilakukan warga desa setiap tahun menjelang Idul Fitri. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan simpati kepada pendahulu yang telah wafat.

 

"Akosar sudah menjadi tradisi yang sangat melekat bagi masyarakat Madura khususnya di Bangkalan. Sebagian ada yang melakukan menjelang bulan suci Ramadhan dan sebagian melakukan menjelang Idul Fitri," ujarnya kepada NU Online Jatim, Selasa (09/04/2024).

 

Sodikin menyebutkan, akosar dilakukan supaya kuburan terlihat bersih dan terawat. Sebab, jika hal itu tidak dilakukan, maka kuburan terlihat kotor dengan rumput-rumput liar dan tumbuhan yang tidak beraturan. Hal demikian memberikan kesan kurang nyaman bagi orang yang hendak berziarah.

 

"Ketika kuburan kotor, kami bisa malas untuk berziarah. Makanya tradisi ini terus kami lakukan dan ajarkan kepada anak-anak kita," terangnya.

 

Sementara itu, Fendy salah satu warga Sampang menjelaskan, bahwa akosar seringkali dibarengi dengan perbaikan makam. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki makam yang sebelumnya sempat rusak akibat kondisi dan cuaca yang silih berganti.

 

"Kalau sedang akosar, kami sering mengecek makam. Kalo ada yang rusak ya diperbaiki, baik itu dengan mengganti kijing makamnya ataupun cukup membenahinya sebagian saja," paparnya.

 

Tradisi akosar ini, lanjut Fendy, merupakan implementasi rasa kepedulian terhadap orang yang sudah meninggal. Sebab, di antara memberi penghormatan kepada orang yang sudah meninggal dunia ialah dengan merawat makamnya.

 

"Kami terus mempertahankan tradisi ini bahkan seringkali membawa anak-anak untuk ikut melakukan tradisi ini, karena nantinya merekalah yang mewariskannya," pungkas Fendy.


Madura Terbaru