• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Pentingnya Menjaga Semangat Resolusi Jihad di Era Digital

Pentingnya Menjaga Semangat Resolusi Jihad di Era Digital
Para santri saat mengikuti upacara Hari Santri 2020. (Foto: NOJ/ Habiburrahman).
Para santri saat mengikuti upacara Hari Santri 2020. (Foto: NOJ/ Habiburrahman).

Sumenep, NU Online Jatim

Di masa dahulu, resolusi jihad difatwakan untuk membakar semangat umat Islam, laki-laki atau perempuan, dan anak-anak yang sudah akil baligh, yang berada dalam radius 94 km untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di medan laga. Dengan atau tanpa mengangkat senjata, tetap memiliki tanggung jawab yang sama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang pada saat itu baru diproklamirkan.

 

Namun, di era yang serba digital dan maju, tanggung jawab untuk mengangkat senjata tentunya sudah tidak relevan. Akan tetapi, semangat Resolusi Jihad yang digelorakan oleh Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy'ari hendaknya tetap menjadi semangat santri saat ini dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

 

"Kendatipun masanya sudah berbeda, tapi semangat resolusi jihad tersebut penting untuk tetap kita pertahankan dan praktikkan," ujar Kiai Zamzami Sabiq kepada media ini, Kamis (22/10/2020).

 

Wakil Pengasuh Ponpes Nasyrul Ulum Sumenep ini mengatakan, semangat tersebut bisa diwujudkan dengan tidak menyebarkan atau mempercayai kabar atau berita hoaks yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

 

"Mengingat, kabar atau berita hoaks tersebut saat ini telah dengan sangat mudahnya tersebar melalui smartphone-smartphone yang setiap hari kita pegang," imbuh A'wan MWCNU Bluto Sumenep ini.

 

 


 

Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Sumenep tersebut berpesan, dengan  ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri ini dapat menjadikan para santri untuk tetap semangat dalam mempertahankan tradisi yang menjadi ciri khas pesantren.

 

"Seperti halnya semangat mengaji, ikroman dan ta'diman kepada ilmu dan ahli ilmu dalam hal ini kiai atau ustadz. Selain itu, yang juga menjadi ciri santri ialah semangat kesederhanaan dan tolong menolong," tandasnya.

 

Untuk diketahui, pada masa pandemi ini, peringatan Hari Santri 2020 secara khusus mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Hari Santri ini diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

 

Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada 'Resolusi Jihad' yang diserukan oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 75 tahun yang lalu.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru