• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Rajut Perdamaian, IAIN Madura Gelar Workshop Moderasi Beragama

Rajut Perdamaian, IAIN Madura Gelar Workshop Moderasi Beragama
Suasana pembukaan workshop moderasi beragama. (Foto: NOJ/Firdausi)
Suasana pembukaan workshop moderasi beragama. (Foto: NOJ/Firdausi)

Pamekasan, NU Online Jatim
H Saiful Hadi, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura mengatakan, tagline kegiatan workhshop moderasi beragama adalah damai dalam seagama dan antar agama, merajut tali Keindonesiaan, peradaban agung Nusantara.

 

Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara workshop moderasi beragama dengan tajuk ‘Menebarkan Moderasi Beragama melalui Kecakapan Menulis Populer bagi ASN Muda Kementerian Agama dan Mahasiswa’, Jum’at (15/07/2022) di Hotel Odaita Pamekasan.

 

“Kalimat ini penting dijadikan sebuah momentum yang kita nyatakan bersama bahwa banyak sekali kegiatan diskursus moderasi beragama yang ada di perguruan tinggi, organisasi, dan masyarakat. Sebagaimana hasil survei 5 tahun yang lalu, sekitar 84,96 persen masyarakat kita melek digital. Sisanya sekitar 15 persen masyarakat jauh dari akses internet,” ujarnya mengawali sambutan.

 

Di masa pandemi, lanjutnya, naik sekitar 89 persen, karena masyarakat benar-benar mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan pemahaman agama lewat internet. Padahal di dalamnya terdapat dua wajah, yaitu sesuatu yang benar dan salah.

 

“Secara empirik, ketika seseorang belajar dari internet, sebagian orang masuk pada gerakan radikalisasi, ekstemisme, dan kekerasan yang terbalut dalam identitas keagamaan. Saat ini, IAIN Madura memiliki komitmen terhadap kementerian bahwa hari ini adalah tahun moderasi yang mendorong berbagai simpul, baik dari masyarakat jamiyah keagamaan dan lainnya,” tuturnya.

 

Dirinya berharap, lewat simpul perguruan tinggi, pihaknya bisa menyapa kawan-kawan milenial untuk menyampaikan gerakan moderasi beragama dalam bentuk tulisan guna menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Artinya, pihaknya berusaha menempatkan sesuatu secara face to face guna memutus gesekan-gesekan yang mengarah pada radikalisme.

 

“Kami menginginkan hasil kegiatan ini memiliki ukuran yang jelas atau melakukan kegiatan yang sifatnya produktifitas yang berjejaring dengan perguruan tinggi, kelembagaan, dan memberi dampak kuat terhadap kegiatan sosial di masyarakat,” harapnya.

 

Di kesempatan yang sama, Moh Masyhur Abadi selaku ketua panitia mengutarakan bahwa, acara yang akan diselenggarakan selama 3 hari ini bisa mengeksplor moderasi beragama yang menjadi pilar utama dari keutuhan umat dan bisa berjejaring dunia digital.

 

"Kami sengaja memilih tulisan ilmiah populer. Karena kita sadar bahwa sasaran dari kegiatan ini adalah generasi milenial yang merupakan kelompok paling banyak dari pengguna gadget," sambungnya. 

 

Ia menegaskan, tolak ukur dari keberhasilan ini adalah proses, tetapi yang menentukan lagi adalah pasca pelatihan. Karena akhir dari pelatihan ini bisa berjejaring di dunia maya melalui menulis narasi moderasi secara renyah guna mengimbangi narasi-narasi yang monolitik yang mengusung nilai-nilai ekstrem dan radikal.

 

Diceritakan, dirinya melihat di Eropa, Amerika, Asia Tengah, dan Afrika Utara yang memunculkan wacana-wacana fundamentalistik. Untuk mencapai tujuan keberagaman itu meniscayakan cara-cara kekerasan. 

 

"Ini yang akan kita perangi. Karena Indonesia yang sebagain besar umat Islam yang sudah berabad-abad hidup damai, berdampingan dengan dengan sesama saudara walaupun beda keyakinan dalam sebuah mozaik peradaban Nusantara yang begitu kaya dan menjadi inspirasi dunia," tegasnya. 

 

Menurutnya, masa depan milik milenial yang tetap menjunjung al-muhafadhatu 'ala qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah. "Ini yang semestinya benar-benar dipahami dan terampil dalam berjejaring di dunia sosial," tandasnya. 


Madura Terbaru