• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Resmi Diluncurkan, Gus Kholil Jelaskan Isyarah Penerbitan Kitab Syarhu Al-Kholil

Resmi Diluncurkan, Gus Kholil Jelaskan Isyarah Penerbitan Kitab Syarhu Al-Kholil
Launching kitab Syarhu Al-kholil dengan pemberian secara simbolis oleh Dzurriyah Syaikhona Muhammad Kholil kepada Rais PBNU, KH Kafabihi Mahrus. (Foto: NOJ/Sa'dullah)
Launching kitab Syarhu Al-kholil dengan pemberian secara simbolis oleh Dzurriyah Syaikhona Muhammad Kholil kepada Rais PBNU, KH Kafabihi Mahrus. (Foto: NOJ/Sa'dullah)

Bangkalan, NU Online Jatim

Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil bersama Nahdlatut Turots resmi meluncurjan kitab Syarhu Al-kholil Ala Matn Ajurumiah karya Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan. Kitab tersebut diluncurkan di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan yang dihadiri lebih dari 30 ulama se-Jawa Madura, Selasa (18/04/2023).

 

Pengurus Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil, KH Ahmad Kholili Kholil menjelaskan, ada kalimat indah tulisan Syaikhona Kholil yang menjadi landasan diterbitkannya kitab Syarhu Al-Kholil. Kalimat tersebut ditemukan tim Turots ketika membaca manuskrip syarah ajurumiah milik Syaikhona Kholil.

 

"Di tengah-tengah pembacaan teks, tepatnya pada halaman ke-13 recto manuskrip Syarah Ajurumiah ini kami menemukan sebuah kata indah yang ditulis oleh Syaikhona Muhammad Kholil, kata tersebut berbunyi, idza futihal babu, fadhul musri'a. Jika pintu sudah dibuka, maka segeralah engkau masuk," kata Gus Kholil.

 

Menurut pengurus LBM PBNU tersebut, dalam memahami kalimat itu ia sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip Syarhu al-kholil yang sudah ditemukan harus dikeluarkan. "Min dzulumatil khot, ila anwarit tab'i. Dari manuskrip menuju kitab yang dicetak," jelasnya.

 

Maka atas tangan-tangan langit tersebut, kata Gus Kholil, kita harus cepat-cepat menerbitkan kitab ini dari tempat persembunyiannya. Kitab ini harus menjadi manfaat sebagaimana ia pernah memberikan manfaat pada 140 tahunan yang lalu dimana para kiai, para ulama mengaji kitab tersebut.

 

"Dengan isyarat langit tersebut kami mengartikan bahwa ketika kitab ini sudah ditemukan, Syaikhona Muhammad Kholil memberikan restu kepada kita untuk mengaji kembali kitab ini bersama para masyayikh. Yang mana para masyayikh yang kali ini hadir di sini merupakan  tersambung sanadnya dengan Syaikhona Muhammad Kholil," kata Gus Kholil.

 

Dengan terbitnya kitab ini, Gus Kholil berharap langkah ini bisa menginspirasi pesantren-pesantren lain untuk melakukan hal yang sama.

 

"Kami harap langkah-langkah ini bisa menginspirasi pesantren-pesantren untuk melakukan hal yang sama yaitu menggali kembali at-turatsul qadim, warisan-warisan keilmuan dari pesantren-pesantren tersebut untuk dimunculkan kembali," pungkasnya. 


Madura Terbaru