• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Saat Mu’tamad, Ini Gagasan yang Disampaikan Pengurus LBMNU Sumenep

Saat Mu’tamad, Ini Gagasan yang Disampaikan Pengurus LBMNU Sumenep
Salah satu sesi Mu'tamad beberapa waktu lalu. (Foto: NOJ/ Firdausi).
Salah satu sesi Mu'tamad beberapa waktu lalu. (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Sumenep mendelegasikan salah satu anggotanya untuk mengikuti Simposium Khazanah Pemikiran Santri dan Kajian Pesantren (Mu'tamad) yang merupakan perhelatan tahunan dan diselenggarakan oleh PD Pontren Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI).

 

Dalam Mu’tamad itu, Kiai Shulhan perwakilan LBMNU Sumenep menyampaikan gagasanya dalam tulisan berjudul ‘Tren Baru Pesantren untuk Visi Indonesia Emas 2045’.

 

Mu'tamad dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition Serpong Tenggerang pada tanggal 13 hingga 15 Oktober 2021.

 

Acara ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Ali Ramdhani dan dihadiri oleh seluruh santri yang makalahnya terpilih untuk diprenstasikan secara luring maupun daring.

 

Shulhan mengemukan dua hal penting, yakni pembaharuan arsitektur tata kelola pesantren dan proyeksi baru lulusan pesantren.

 

"Out put pembelajaran pesantren harus terbentuk, yang nantinya santri mampu membaca kitab, hafal Al-Qur’an dan hadits, mengusai dasar-dasar ilmu pengetahuan umum, misalnya yaitu Matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris dan lainnya," jelasnya di depan peserta panel, Sabtu (16/10/2021) saat dikonfirmasi tim NU Online Jatim.

 

Direktur Shulhan Society School ini menjelaskan, bahwa kaum santri harus menguasi ilmu terapan yang dapat digunakan untuk mengelola sektor riil di sekitar mereka. Seperti pertanian, perikanan dan kelautan.

 

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni tersebut menegaskan, kementerian keuangan, pertanian dan kesehatan harus dari kalangan santri yang ahli di bidang-bidang tersebut plus menguasai ilmu agama dan shalih.

 

"Capital resource sangat dekat dengan santri. Jangan tinggalkan ini dan santri harus mengambil peluang dengan cara menguasai ilmu terapan, teknologi dan bahasa Inggris. Kita harus bermimpi secara terukur tahun 2045 mendatang jadi menteri keuangan, pertanian dan kesehatan, misalnya dari kalangan santri,” harap Direktur Yayasan Ar-Rasyid Duko, Rubaru, Sumenep tersebut.

 

 

Perhelatan ini merupakan bagian dari program Kemenag untuk menjaring pemikiran dari kalangan santri guna dijadikan bahan input dalam menyusun kebijakan serta bagian dari perhelatan akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2021. Simposium ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tanggerang Selatan, Banten.


Editor:

Madura Terbaru