• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Madura

Solidaritas Elemen NU di Sumenep Distribusikan Daging Kurban

Solidaritas Elemen NU di Sumenep Distribusikan Daging Kurban
Pengurus Ranting NU Jeddung Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep membawa hewan kurban sebelum disembelih. (Foto: NOJ/ Firdausi).
Pengurus Ranting NU Jeddung Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep membawa hewan kurban sebelum disembelih. (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim
Di momen Idul Adha 1442 Hjriyah, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep menyembelih empat ekor hewan kurban. Semuanya melalui NU Care - Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) setempat.

 

Kiai Zubaidi menyatakan, penyembelihan empat ekor sapi dibagi dua tahap. Pertama, dilakukan di Dusun Ponjun pada hari Selasa (20/07/2021) atau setelah shalat id. Kedua, di Dusun Bulu pada hari Rabu (21/07/2021) di kediaman KH Muhammad Rasyad atau Ketua NU Care - LAZISNU Jaddung.

 

Ketua PRNU Jaddung tersebut menjelaskan, pihaknya atau pengurus mendorong agar mengadakan penyembelihan hewan kurban, seperti halnya tahun lalu yang menyembelih delapan ekor sapi. Itu disampaikan setelah membentuk Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU) berbasis masjid dan mushala di tiga dusun, yaitu Ketapang (mushola KH A Junaidi Mu'arif), Ponjun (mushola Kiai Jamali Salim), dan Bulu (mushola Kiai Jufri Basyir).

 

"Jika tahun lalu Ranting NU yang mengadakan, kali ini PAR NU yang mencari sendiri dananya. Uang yang dikumpulkan adalah murni dari para pekurban yang setiap tahun berkurban pada Pengurus Ranting setempat," ujar alumni Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung tersebut.

 

Menurutnya, pengurus ranting sengaja membentuk koordinator di masing-masing dusun. Walaupun hanya ada dua dusun yang berhasil menyelenggarakan pada momen tahunan ini.

 

"Alhamdulillah, donatur tetap masih mempercayai kami untuk merayakan bulan Dzulhijah ini. Seperti Pemerintah Desa (Pemdes), tokoh masyarakat, dan pembisnis. Bahkan donaturnya berasal dari luar desa, yaitu Desa Larangan Perreng, dan 4 hamba Allah dari Jakarta," imbuhnya.

 

Pria yang saat ini merangkap jabatan sebagai pengurus LAZISNU Sumenep itu menambahkan bahwa dana tersebut terkumpul saat mendekati Hari Raya Idul Adha.

 

"Harga per-ekor sapi Rp. 11.900.000. Total keseluruhan Rp. 47.600.000. Berhubung pasar hewan ditutup akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), panitia membeli pada peternak di kediamannya," jelasnya.

 

Di kesempatan yang sama, Ustadz Abd Ghafur menyampaikan, pendistribusian dilaksanakan setelah sapi dieksekusi oleh penjagal profesional.

 

"Kali ini kami lebih memprioritaskan pada warga terdampak PPKM Darurat Covid-19, dluafa, dan yatim yang sudah terdata oleh LAZISNU Jaddung," ungkap Sekretaris PRNU Jaddung itu.

 

Baginya, empat ekor sapi sudah banyak. Walaupun kenyataannya, sebagian donatur tetap ada yang wafat. "Kami ucapkan terima kasih pada para pekurban yang masih mempercayai
kami," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jaddung.

 

Ia menilai, banyaknya warga NU yang sakit dan meninggal dunia menyebabkan jumlah hewan kurban yang menurun. "Berangkat dari permasalahan ini, kami mencari jalan keluar, yakni melibatkan warga NU di luar Desa untuk berkurban di Ranting kami," tambahnya.

 

Kemudian, dirinya mengucapkan terima kasih pada donatur yang masih mempercayai PRNU Jaddung.

 

"Mengapa sampai detik ini warga masih percaya? Karena proses pelaksanaannya terbuka,  menyebutkan nama-nama pekurban sebelum disembelih, pendistribusian daging tepat sasaran, kami juga mengirimkan foto dan video proses penyembelihan dan pendsitribusian daging pada donatur. Semoga kerja sama ini terus berlanjut di tahun yang akan datang," ungkapnya.

 

 

Selanjutnya, untuk proses sortir dan membungkus daging, panitia membagi rata secara adil. "Seluruh penerima daging kurban akan mendapatkan jatah yang sama. Dalam 1 kresek dipukul rata. Mulai dari paha depan hingga belakang. Inilah trik kami agar dipercaya oleh para pekurban," pungkasnya.

 

Editor: Romza​​​​


Editor:

Madura Terbaru