Sumenep, NU Online Jatim
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep, KH Maimun Mannan wafat, Jum'at (16/7/2021), tepat pukul 04.50 WIB. Jenazah akan dikebumikan di kampung halamannya, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.
Berita wafatnya sosok ulama di era tahun 1990-an tersebut tersiar di sejumlah group WhatsApp Nahdliyin. Dan dibenarkan langsung oleh KH Ahmad Junaidi Mu'arif, Ketua MWCNU Pragaan masa khidmah 2019-2024.
"Ya, benar. KH Maimun Mannan wafat tadi pagi. Almarhum merupakan Ketua MWCNU Pragaan masa khidmah 1994-1999,” ujarnya.
Selanjutnya Kiai Junaidi menceritakan, bahwa dirinya pernah menemani almarhum kala menjadi Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep. Pada saat itu, dirinya menjabat sebagai Sekretarisnya. Disebutkan oleh Kiai Junaidi, banyak sekali sumbangsih yang diberikan untuk kemajuan NU setempat.
"Ketika saya mendampingi almarhum, ia sosok yang memiliki wibawa, rajin mengurus organisasi, dan suka turun menyambangi Ranting NU. Bahkan, di masa kepemimpinannya bisa membangun kantor MWCNU dan serambi halaman yang saat ini sering dijadikan lokasi kegiatan oleh Badan Otonom (Banom) NU," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Kiai Ach Subairi Karim mengatakan, bahwa sosok Kiai Mannan di Pragaan merupakan tokoh yang bisa memompa semangat pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor setempat.
"Ansor Pragaan besar berkat dukungan moril beliau. Pengabdiannya pada NU sangat luar biasa,” tutur mantan Wakil Ketua MWCNU Pragaan itu.
Bahkan, sebelum masa pandemi, saat dilaksanakan Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), almarhum merupakan salah satu tokoh yang bersedia untuk memberi ijazah pada peserta. Pihaknya pun mendoakan agar segala amal baik almarhum diterima di sisi Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni.
"Semoga kami bisa mengikuti jejak spiritualnya, dan almarhum bisa berkumpul bersama guru-gurunya di alam sana," tandas alumni Pondok Pesantren Annuqayah ini.
Editor: A Habiburrahman