• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Wakil Ketua PWNU Jatim: NU Eksis dengan Tasamuh dan Moderasi

Wakil Ketua PWNU Jatim: NU Eksis dengan Tasamuh dan Moderasi
KH A Jazuli Nur, Wakil Ketua PWNU Jatim saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)
KH A Jazuli Nur, Wakil Ketua PWNU Jatim saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

KH A Jazuli Nur, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menegaskan kesaktian NU. Sebagaimana sejarah menceritakan bahwa, sejarah berdirinya NU telah dirumuskan dalam Muktamar ke-27 NU di Situbondo tahun 1984 yang menyatakan, NU adalah wadah perjuangan para ulama dan pengikutnya.

 

Pernyataan itu disampaikan saat memberi sambutan di acara Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep di Pondok Pesantren Tarate Selatan (Taretan) Pandian, Kota, Sumenep, Ahad (19/06/2022). Kegiatan ini digelar dengan tajuk ‘Konsolidasi Jamiyah dan Jamaah untuk Memperkuat Ranting NU’.

 

“Yang namanya perjuangan tidak akan selesai begitu saja, tetapi ila yaumil qiyamah. Dari sini pengurus selalu berinovasi dan dirancang dalam 3 pilar pemikiran NU, yaitu amaliyah, fikrah dan harakah. Konsep muassis NU ini luar biasa dan sampai kapanpun tetap relevan,” ungkapnya.

 

Dikatakan pula, jika pemerintah ribut dengan aliran radikalisme, NU tetap eksis dengan tasamuh dan moderasinya yang sejalan dengan ijtihad yang dicanangkan pada tahun 1926.

 

“PCNU Sumenep merupakan salah satu yang berprestasi di Jawa Timur, baik dari segi perangkat jamiyah dan ekonominya melalui Baitul Maal wa Tamwil Nuansa Umat (BMTNU). Juga di pesantren dan lembaga pendidikan Islam yang beradaptasi dan setara dengan lembaga lainnya, bahkan mengungguli dari sekolah di luar NU,” ujarnya.

 

Melalui Muskercab ini, pemecahan masalah harus diselesaikan. Namun mengacu pada ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, Basyariyah dan Nahdliyah. Sekalipun berhadapan dengan faham di luar NU, ia mengajak untuk menggunakan pendekatan ukhuwah.

 

“Katakan pada mereka, silakan berdakwah tetapi jangan mencoba pada warga NU. Bahasa ini harus ditegaskan, kalau tidak mengancam keamanan nasional. Kami berharap seluruh pengurus memperkuat ukhuwah dan membangun kemandirian jamiyah dari aspek kehidupan. Modalnya adalah keikhlasan dan konsistensi dalam berkhidmat,” tandasnya.

 

Kiai Jazuli menjelaskan bahwa, kedatangannya ke Sumenep guna mewakili KH Marzuki Mustamar yang berhalangan hadir. Karena menghadiri acara Mujahadah Kubro dan doa 11 kiai Jawa Timur yang dipusatkan di kompleks makam KH Ageng Muhammad Besari, tepatnya di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.

 

“Amanah ini kami jalankan. Semoga keputusan pleno memberikan kontribusi yang maksimal dan sesuai dengan isu strategis yang diusung oleh pengurus,” pungkasnya.


Madura Terbaru