• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Wasekjen PB PMII: Trilogi akan Tercapai dengan Ilmu Pengetahuan

Wasekjen PB PMII: Trilogi akan Tercapai dengan Ilmu Pengetahuan
Abdurrahman Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Ketenagakerjaan Pengurus Besar (PB) PMII. (Foto: NOJ/Firdausi)
Abdurrahman Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Ketenagakerjaan Pengurus Besar (PB) PMII. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Abdurrahman Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Ketenagakerjaan Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengatakan, visi yang digaungkan yakni PMII keren, maju dan mendunia akan tercapai jika titik bijaknya adalah ilmu pengetahuan.


Untuk mencapai visi tersebut, warga pergerakan di seluruh daerah memegang teguh trilogi PMII, yaitu ilmu, amal dan takwa. Kemudian dimanifestasikan dalam bentuk dzikir, fikir, dan amal shalih.


"Kami selalu ingatkan berulang-ulang kepada seluruh warga pergerakan. Karena titik bijak gerakan mahasiswa akan eksis bila disertai dengan ilmu pengetahuan," katanya saat Resepsi Pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep di Islamic Center Batuan, Sumenep beberapa waktu lalu.


Oleh sebab itu, lanjutnya, sebuah tagline yang tidak didasari dengan paradigmatik dan kekuatan pikiran yang cukup kuat, maka tidak akan pernah sampai pada cita-cita yang diusung oleh pengurus besar.


"Saya senang melihat resepai pelantikan ini, yang membuat kami tercengang di ruangan ini adalah terjadi dialog emajiner antara ketua cabang dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Sedangkan bupati meresponnya dengan dingin dan penuh senyuman," terangnya.


Dalam sudut pandangnya, biro kebijakan publik yang baru saja dilantik harus menjadi motor penggerak untuk memberi masukan, pengingat atau alarm. Menurutnya, menjadi warga pergerakan ada dua syaratnya, yakni muda dan mahasiswa. Dua syarat ini menjadi kekuatan besar karena lingkup gerakan PMII ada di pendidikan tinggi.


“Makanya tadi kami tegaskan bahwa ilmu pengetahuan menjadi alat ukur seorang kader. Ingat, jika kalian ingin mengkritik seseorang, harus berlandaskan ilmu pengetahuan," pintanya.


Pihaknya mengimbau, benang merah dari resepsi pelantikan malam ini adalah kader bisa menguji pemikiran dan gagasan apa yang disampaikan oleh ketua cabang tadi dengan sebuah refleksi yang kaya dengan budi pekerti. Sedangkan biro kajian yang dilantik, kedepannya wajib menguji dan menganalisa beberapa problem yang ada.


Sebagaimana yang dikatakan oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, posisi PMII bukan bagian dari negara dan pemerintah. PMII sebagai civil society wajib memberikan masukan dan akselerasi pada pemerintah, walaupun ada sebagian dari mereka bagian dari seniornya.


"Mohon kurangi head to head dengan aparatur keamanan negara. Mari kita tunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan memberi perubahan yang baik pada siapapun," tandasnya.


Madura Terbaru