Probolinggo, NU Online Jatim
Abu Rizal Hakim secara resmi terpilih sebagai mandataris Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo masa khidmat 2023-2024. Ia terpilih dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XVII yang dilaksanakan di Paiton, Jumat (24/02/2023).
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kader yang telah memberikan dukungan, telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin PMII Probolinggo selama satu tahun ke depan. Kami akan membawa PMII lebih maju dengan pikiran-pikiran global yang berlandaskan pada Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” jelasnya.
Rizal adalah seorang kader PMII yang terlahir dari Rayon Asghar Ali Engineer PK PMII Universitas Nurul Jadid (Unuja) Probolinggo. Ia mulai tercatat menjadi anggota PMII sejak berikrar ketika Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) tahun 2016. Ia juga telah selesai mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) tahun 2017 dan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) tahun 2022.
Ia pernah diamanahi sebagai Sekretaris 2 PC PMII Probolinggo masa khidmat 2021-2023. Selain aktif di PMII, Rizal juga aktif di kepengurusan organisasi intra, yakni sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Unuja.
Pria kelahiran Probolinggo, 15 Juli 1998 ini punya riwayat pendidikan yang pernah membesarkannya. Mulai dari MI Darul Ma’arif, MTs Al-Khiriyah, MA Nurul Jadid Paiton, dan terakhir menempuh pendidikan sarjana di Universitas Nurul Jadid. Ia juga alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton. Lembaga-lembaga tersebut secara formal pernah membentuk dan menempanya di masa lalu.
Di masa kepemimpinannya, Rizal mengusung visi cemerlang yang ingin digapai. Yakni, ‘Progresivitas PMII Probolinggo secara administratif dan sistematis’. Dalam menyokong visi besar itu, ia akan melakukan beberapa hal. Pertama, akan menata kelembagaan dengan profesionalitas yang tinggi. Kedua, optimalisasi kaderisasi dan advokasi yang berkelanjutan. Ketiga, meningkatkan peran PMII Probolinggo dalam jangka panjang maupun pendek.
“Misi yang akan kami jalankan juga adalah mengawal kader sepenuhnya bagaimana nantinya mereka lebih kreatif, adaptif, dan berkembang di tengah perubahan zaman yang sangat keras dan butuh penyesuaian ini,” katanya.
Rizal mengatakan, gerak PMII tidak boleh berhenti pada ruang lingkup lokal dan nasional sebagai orientasi utama organisasi. Dinamika globalisasi dengan segala kompleksitasnya harus menjadi bagian dari prioritas kerja PMII.
Jika proses-proses seperti ini berjalan dengan baik, lanjut Rizal, maka PMII akan mempunyai legitimasi gerakan yang sangat kuat untuk bisa menjadi arus utama pembangunan bangsa dan negara.
“Dan, tentunya, sebagai bagian dari NU, PMII harus hadir sebagai solusi untuk mewujudkan rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta), serta berkembang melampaui batas negara,” tandasnya.
Penulis: Abdur Rahmad
