Sumenep, NU Online Jatim
Baijuri, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur (Jatim) mengatakan, proses demokrasi, analisa kebijakan dan proses pertarungan ide patut didasari dengan ilmu pengetahuan.
Pernyataan itu disampaikan saat memberi sambutan pada acara Resepsi Pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep di Aula Islamic Centre Batuan, Sumenep, Sabtu malam (11/03/2023).
Menurutnya, badan semi otonom analisis kebijakan publik yang dilantik tadi wajib merealisasikan fungsinya yang mengkaji seluruh kebijakan. Mulai di dalam sistem demokrasi, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.
“Tentunya, silogisme ini menjadi keutamaan yang harus dilakukan oleh alumni agar mewariskan hal-hal positif yang bisa membangun peradaban,” tegasnya.
Pria asal Curahdami, Bondowoso ini menyatakan, proses kaderisasi dituntut menjaga gerakan. Yang dimaksud itu adalah melawan ketidakadilan dan berani melawan kedzaliman.
"Karakter inilah yang ditunjukkan oleh Ketua PC PMII Sumenep, Abdul Mahmud saat menyampaikan orasinya di atas podium," terangnya.
Dirinya mengapresiasi setinggi-tingginya karena pelantikan malam ini sangat megah dan hampir menyamai pelantikan PKC. Dibalik kemegahan itu, ia berharap kemegahan ini seiring dengan ide dan gagasan warga pergerakan Sumenep.
“Bukan hanya jas yang baru, tapi gagasannya juga harus baru,” jelasnya.
Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) KH Achmad Shiddiq (KHAS) Jember ini menceritakan, saat ia berkomunikasi dengan ketua cabang, cara berkomunikasinya sangat menyentuh hati. Namun ketika berada di atas podium, singa Sumenep memberanikan berorasi di depan bupati.
"Kami kagum padanya saat melawan ketidakadilan. Semoga kepengurusan yang baru membawa perubahan, kebaikan dan keberkahan," pungkasnya.
Diketahui, acara pelantikan ini juga dihibur dengan paduan suara, tari topeng, aksi teatrikal, dan tari daerah lainnya.
